Ecobiz.asia – Menteri Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta agar perguruan tinggi di Indonesia Timur dapat lebih adaptif terhadap perubahan zaman, terutama dalam membuka jurusan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini.
“Perguruan tinggi di Indonesia Timur, khususnya di Maluku, harus segera menyesuaikan jurusan yang ada dengan kebutuhan zaman agar mampu mengelola sumber daya alam di wilayah ini. Jangan sampai nanti orang luar yang masuk, lalu kita ribut, padahal kampus tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan,” ujar Bahlil ketika membuka Annual Meeting atau pertemuan tahunan pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Kawasan Timur Indonesia (KTI) di Ambon, Senin, 7 Oktober 2024.
Baca juga: Kemenko Marves Dorong Perdagangan Karbon Lintas Sektor, Tiga Area Pengembangan Jadi Sorotan
Menurut Bahlil, berpikir cerdas sangat penting, yakni memikirkan output yang akan dihasilkan agar sesuai dengan kebutuhan yang ada.
“Konsorsium perguruan tinggi harus merumuskan dan membangun jurusan sesuai dengan kebutuhan. Jika hal ini tidak dilakukan, peluang akan diambil oleh pihak lain,” tambahnya.
Senada dengan Menteri ESDM, Pejabat Gubernur Maluku, Sadali, juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia Timur. Ia mengatakan bahwa perguruan tinggi harus responsif terhadap berbagai tantangan mendasar dalam upaya meningkatkan kualitas SDM.
“Perguruan tinggi, khususnya di Indonesia Timur, harus mampu melahirkan gagasan konseptual yang merespons tantangan mendasar untuk meningkatkan kualitas kelembagaan dan menghasilkan lulusan yang benar-benar kompetitif,” ujar Sadali.
Sementara itu, Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, menyatakan bahwa pertemuan tahunan ini memiliki nilai strategis dalam upaya mengembangkan SDM di kawasan Timur Indonesia, yang kaya akan sumber daya alam, namun masih kekurangan SDM yang kompeten untuk mengelolanya.
Baca juga: Pemanfaatan Teknologi Bantu Redakan Konflik Manusia VS Harimau Sumatra
“Pertemuan tahunan ini sangat strategis. Bagaimana kita bisa memperjuangkan pengembangan SDM di kawasan Timur Indonesia, yang memiliki potensi sumber daya alam besar, namun kita kekurangan SDM dan terbatas dalam sistem pendidikan tinggi untuk mempersiapkan SDM yang dapat mengelola sumber daya tersebut,” ujar Fredy.
Fredy menambahkan bahwa diperlukan SDM yang berkualitas dan unggul. Keberhasilan menciptakan SDM unggul sangat bergantung pada fasilitas, sarana, dan prasarana yang mendukung di perguruan tinggi.
“Oleh karena itu, komitmen kita sebagai konsorsium pimpinan perguruan tinggi di Maluku dan kawasan timur Indonesia adalah untuk bersama-sama menggagas pikiran konstruktif, berkolaborasi, berinovasi, dan melakukan transformasi menuju perguruan tinggi yang berkelas dunia, dengan indikator utama akreditasi unggul dan akreditasi internasional,” lanjut Fredy.
Baca juga: Bangun Kilang Senilai 7,4 Miliar Dolar AS, Pertamina Dahulukan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Annual Meeting PTN se-KTI mengusung tema “Transformasi, Sinergi, dan Inovasi Menuju World Class University” dihadiri oleh 46 pimpinan universitas dan politeknik negeri dari wilayah Indonesia Timur.
Annual meeting ini akan berlangsung selama dua hari, mulai 7 hingga 8 Oktober 2024, dengan dua agenda utama, yakni workshop manajemen publikasi jurnal dan pembahasan penguatan akreditasi, tata kelola, serta integrasi Learning Management System (LMS) di PTN KTI. ***