Penurunan Emisi Karbon Sektor Energi Lampaui Target, Penggunaan Lampu LED Berkontribusi

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan, penurunan emisi gas rumah kaca GRK dari sektor energi telah mencapai angka 123,22 juta ton CO2 hingga tahun 2023. 

Catatan tersebut melampaui target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 116,45 juta ton CO2. Pada tahun 2030, target penurunan emisi GRK dari sektor energi sebesar 358 juta ton CO2.

Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi,  mengatakan untuk mencapai target tersebut, dilakukan berbagi upaya seperti efisiensi energi, implementasi energi terbarukan, penerapan bahan bakar rendah karbon, penggunaan teknologi pembangkit bersih, dan juga reklamasi tambang.

Baca juga: Kerap Bikin Proyek PLTS Mandek, Pemerintah Relaksasi Aturan TKDN Infrastruktur Ketenagalistrikan

“Di sektor energi, kita targetnya (penurunan emisi GRK) ada 358 juta ton. Upayanya adalah bagaimana kita melakukan efisiensi energi, implementasi energi baru dan terbarukan, pembangkitan energi bersih, serta menggunakan bahan bakar rendah karbon, juga adanya reklamasi tambang,” ujar Eniya, dalam pernyataannya dikutip, Senin 12 Agustus 2024.

Read also:  Minat Masyarakat Tinggi, Kapasitas PLTS Atap Tembus 538 MWp

Adapun aksi mitigasi yang ditargetkan dapat menyumbang penurunan emisi GRK pada 2030 yang terbesar, ungkap Eniya, adalah efisiensi energi dan implementasi EBT. 

Target penurunan emisi dari efisiensi energi mencapai 132,25 juta ton CO2. Upaya ini menurut Eniya cukup mudah dilakukan, yakni dengan peningkatan efisiensi peralatan rumah tangga.

“Ini upaya kita yang simpel dalam menerapkan manajemen energi, misalnya lampu kita ganti LED semua. Kemudian jika membeli produk listrik sekarang harus perhatikan labeling-nya, pilih yang paling efisien energinya. Termasuk juga kendaraan listrik, kita berupaya sudah dari sejak 2018, dan begitu Peraturan Presiden-nya keluar, sampai sekarang ini kendaraan listrik mulai diminati,” ucap Eniya.

Untuk aksi mitigasi efisiensi energi, dapat dirinci menjadi aktivitas manajemen energi sebesar 36,14 juta ton CO2; efisiensi peralatan rumah tangga sebanyak 83,84 juta ton CO2; PJUTS hemat energi 1,76 juta ton CO2; kendaraan listrik 7,23 juta ton CO2; peningkatan efisiensi energi untuk memasak sebesar 3,23 juta ton CO2; dan JCM Indonesia sebanyak 0,032 juta ton CO2.

Read also:  Kemenhut Tangguhkan Proses Perizinan PBPH PT Sumber Permata Sipora di Kepulauan Mentawai

Sementara itu, lebih dari 50 persen target penurunan emisi dapat dilakukan melalui implementasi EBT, yang targetnya dipatok sebesar 181 juta ton CO2. 

Angka tersebut dirinci lagi menjadi 97,01 juta ton CO2 dari aktivitas pembangkit EBT dalam RUPTL; 27,59 juta ton CO2 dari PLTS Atap, PLTS Wilus, PLTA Wilus, dan PLT EBT Offgrid; 47,53 juta ton CO2 dari Bahan Bakar Nabati; 0,44 juta ton CO2 dari pemanfaatan langsung; dan sisanya 8,88 juta ton CO2 dari co-firing.

Baca juga: GeoDipa Terima Dokumen IBSAP 2025-2045, Bukti Komitmen Aspek Biodiversity

“Ini bisa lebih dari 50%nya, dan di situ kita mendapatkan aktivitas yang sangat besar sekali, misalnya peran dari pembangkit listrik EBT di dalam RUPTL. Penggunaan Bahan Bakar Nabati juga kita harapkan menjadi potensi penurunan emisi itu 47 juta ton,” tandasnya.

Read also:  Kombinasi On-Grid dan Off-Grid, Begini Strategi Pemerintah Listriki Desa

Eniya juga menyampaikan target penurunan emisi dari teknologi energi bersih adalah 21,53 juta ton CO2, terdiri dari CCT PLTU Batubara sebesar 7,42 juta ton CO2 dan PLT Gas Baru sebesar 14,12 juta ton CO2.

Kemudian, untuk target penurunan emisi melalui aksi mitigasi bahan bakar rendah karbon sebesar 16,83 juta ton CO2, meliputi fuel switching pada sektor transportasi sebesar 0,14 juta ton CO2; konversi minyak tanah ke LPG sebesar 15,39 juta ton CO2; penggunaan gas alam untuk bahan bakar kendaraan umum 0,003 juta ton CO2; dan jaringan gas kota 1,29 juta ton CO2. Yang terakhir adalah dari kegiatan reklamasi tambang, yang ditargetkan dapat menurunkan emisi GRK sebesar 5,84 juta ton CO2 pada 2030.  ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Kemenhut Tekankan Peran Publik dalam Rehabilitasi Mangrove, Soroti Peran Duta Mangrove

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut)menegaskan bahwa keberhasilan rehabilitasi mangrove hanya dapat dicapai melalui keterlibatan aktif publik. Direktur Rehabilitasi Mangrove Kemenhut, Ristianto Pribadi, menyampaikan hal tersebut...

Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli Hanya Bisa Terwujud Lewat Kolaborasi Multi Pihak

Ecobiz.asia — Upaya mewujudkan koeksistensi antara manusia dan orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) membutuhkan kolaborasi lintas sektor, komitmen jangka panjang, serta penerapan strategi konservasi yang...

DAS Sehat Jadi Kunci Mitigasi Iklim dan Nilai Ekonomi Karbon

Ecobiz.asia – Menjaga kesehatan Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu strategi utama untuk mengatasi perubahan iklim sekaligus membuka peluang pembiayaan hijau melalui Nilai...

Kemenhut dan Satgas PKH Musnahkan 360 Hektare Sawit Ilegal di TN Gunung Leuser

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama Satgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan (PKH) memulai langkah pemulihan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dengan memusnahkan ratusan...

RAPIMNAS APHI Pilih Soewarso Sebagai Ketua Umum Usai Indroyono Soesilo Jadi Dubes AS

Ecobiz.asia - Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) 2025 menetapkan Dr. Soewarso sebagai Ketua Umum Pergantian Antar Waktu untuk masa bakti...

TOP STORIES

Kemenhut Tekankan Peran Publik dalam Rehabilitasi Mangrove, Soroti Peran Duta Mangrove

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut)menegaskan bahwa keberhasilan rehabilitasi mangrove hanya dapat dicapai melalui keterlibatan aktif publik. Direktur Rehabilitasi Mangrove Kemenhut, Ristianto Pribadi, menyampaikan hal tersebut...

Siapkan STO, EDENA Kembangkan Bursa Aset Digital Karbon di Indonesia

Ecobiz.asia — PT Edena Capital Nusantara, anak usaha EDENA Group akan meluncurkan Security Token Offering (STO) pada kuartal IV 2025 sebagai platform bursa aset...

Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli Hanya Bisa Terwujud Lewat Kolaborasi Multi Pihak

Ecobiz.asia — Upaya mewujudkan koeksistensi antara manusia dan orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) membutuhkan kolaborasi lintas sektor, komitmen jangka panjang, serta penerapan strategi konservasi yang...

Andalkan Instrumen Karbon, PNBP KLH 2026 Ditargetkan Rp1,2 Triliun

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menargetkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2026 naik hampir tiga kali lipat pada...

Punya PLTMH dan Wisata Edukasi, Rantau Dedap Jadi Desa Energi Berdikari

Ecobiz.asia - PT Pertamina (Persero) meresmikan program Desa Energi Berdikari (DEB) di Rantau Dedap, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dengan menghadirkan fasilitas energi bersih...