Ecobiz.asia – Salah satu unit pembangkit PLN Nusantara Power, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Tawar secara resmi telah menambah kapasitas mesin pembangkitnya.
Add on PLTGU Muara Tawar dengan kapasitas 650 Mega Watt (MW) menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang ketenagalistrikan yang meliputi 26 pembangkit listrik serta 11 transmisi dan Gardu Induk di 18 provinsi yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto.
“PLN NP berkomitmen untuk terus menjaga pasokan listrik yang stabil, khususnya untuk wilayah DKI Jakarta, termasuk area VVIP seperti Gedung DPR, MPR, kementerian, dan Istana Presiden. Melalui add on PLTGU Muara Tawar, juga mampu mengurangi emisi CO2 sebanyak 417.195 ton CO2 pertahunnya,” ungkap Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN Nusantara Power, Jumat (23/1/2025).
Baca juga: PLTGU Muara Tawar, Pembangkitan Andal untuk Keandalan Pasokan Listrik Indonesia
Kini PLTGU Muara Tawar memiliki total kapasitas 2.700 MW dan menjadi salah satu tulang punggung pasokan listrik nasional, terutama dalam mendukung daerah penting di sekitar Jabodetabek.
PLTGU Muara Tawar berperan sebagai pembangkit peaker, yaitu pembangkit yang dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan listrik pada saat beban puncak.
Kemampuan respons cepat dari turbin gasnya memungkinkan pembangkit ini untuk segera beroperasi saat permintaan listrik meningkat tajam, sehingga menjaga kestabilan pasokan listrik.
Baca juga: PHE OSES Berhasil Pasok Gas ke Pembangkit Listrik Hijau PLTGU Cilegon
Selain itu, PLTGU ini juga dilengkapi dengan fasilitas Compressed Natural Gas (CNG) Plant yang mendukung pemulihan sistem kelistrikan Jamali ketika terjadi gangguan atau blackout.
PLTGU Muara Tawar telah membuktikan keandalannya dengan tingkat kesiapan operasional di atas 90%, sesuai dengan standar internasional North American Electric Reliability Corporataion (NERC). Capaian ini tidak lepas dari dukungan sumber daya manusia yang kompeten dan infrastruktur yang terawat dengan baik. ***