MORE ARTICLES

Menteri LH Instruksikan PLTU Pasang Penangkap Emisi Merkuri, Sebut Soal Dampak Mengerikan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menginstruksikan agar semua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan industri yang menggunakan batubara sebagai sumber energi untuk memasang perangkat penangkap merkuri pada boilernya.

Pengurangan emisi merkuri sangat penting untuk dilakukan mengingatkan dampaknya yang mengerikan terhadap kesehatan.

“Penggunaan batu bara selain emisi karbon juga ada merkuri yang harus segera kita lakukan langkah-langkah mitigasi,” ujar Menteri Hanif di Jakarta, Senin (6/1/2025).

Baca juga: Wamen ESDM Soroti Cekungan Air Tanah Sejumlah Daerah Dalam Kondisi Rusak

Dia mengingatkan merkuri memiliki dampak buruk pada kesehatan. Oleh karena itu KLH berkomitmen untuk terus menekan bahkan menghentikan penggunaan merkuri di semua sektor, termasuk kesehatan, pertambangan emas, dan batu bara.

Untuk mengurangi emisi merkuri dari pemanfaatan batu bara, Hanif meminta agar semua boiler dipasang perangkat penangkap emisi merkuri. Saat ini, ujar Hanif, belum semua PLTU telah memasang perangkat tersebut.

Baca juga: KLH Percepat Perdagangan Karbon Internasional, Menteri Hanif Sebut Soal Voluntary Market

“Ini menjadi target kami. Kami sudah surati dan akan kami kawal,” kata Hanif.

Sejak tahun 2019 KLH (saat itu masih Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) telah memperketat baku mutu emisi pada PLTU dengan nilai konsentrasi parameter SO2 dan NOx sebesar 200 mg/Nm3, konsentrasi parameter PM sebesar 50 mg/Nm3 dan konsentrasi Hg sebesar 0,03 mg/Nm3. ***

Read also:  Disaksikan Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo, RI-China Sepakati Pengembangan Mineral Hijau

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...