Ecobiz.asia – Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurrofiq melepas 195 personel siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk menjaga Kalimantan Barat tetap bebas titik panas selama musim kemarau Agustus 2025.
Dalam Apel Kesiapsiagaan Karhutla di Pontianak, Hanif mengapresiasi kerja kolektif pemerintah daerah, TNI/Polri, BPBD, Manggala Agni, pelaku usaha, dan masyarakat yang berhasil membuat Kalbar nihil hotspot. “Capaian nol hotspot hari ini adalah hasil kerja keras luar biasa dari semua pihak,” ujarnya, Sabtu (2/8).
Meski begitu, Hanif mengingatkan potensi kebakaran masih ada. Pasukan gabungan dari pemerintah, swasta, dan masyarakat peduli api akan fokus pada patroli, pembasahan lahan gambut, deteksi dini, dan sosialisasi pencegahan. Mereka dilengkapi truk pompa, mobil pemadam, dan peralatan pendukung.
Hanif juga menekankan pentingnya langkah mitigasi, seperti penegakan hukum terhadap pembakaran lahan, pembasahan gambut melalui sekat kanal, hingga penerapan metode tanam tanpa bakar. Ia mengingatkan Kalbar memiliki 2,7 juta hektare lahan gambut yang rawan terbakar.
“Karhutla bukan hanya masalah lingkungan, tapi juga kesehatan, ekonomi, dan citra bangsa. Dengan sinergi yang kuat, saya yakin Kalbar bisa mempertahankan status bebas hotspot,” kata Hanif.
Ia juga mengapresiasi dukungan sektor swasta, termasuk anggota GAPKI Kalbar, PT Pertamina Patra Niaga, PT PLN, PT Aneka Tambang, serta BUMN lain yang menurunkan personel dan peralatan di lapangan. ***