MORE ARTICLES

Vanda RE Gandeng CATL Pasok Baterai untuk Proyek Energi Surya di Kepulauan Riau

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Vanda RE Pte Ltd menandatangani kesepakatan pasokan dengan perusahaan baterai terkemuka dunia, Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL), untuk mendukung pengembangan proyek energi surya dan penyimpanan energi di Kepulauan Riau, Indonesia.

Melalui perjanjian ini, Vanda RE akan memperoleh hingga 2,2 gigawatt hour (GWh) sistem penyimpanan energi baterai (battery energy storage system/BESS) dari lini produk EnerX milik CATL. 

Sistem tersebut akan digunakan untuk proyek Vanda Solar & Battery yang menggabungkan kapasitas panel surya sebesar 2 gigawatt peak (GWp) dan penyimpanan baterai sebesar 4,4 GWh.

Baca juga: Vanda RE Gandeng Black & Veatch untuk Proyek Surya-Baterai di Kepulauan Riau

Pabrik CATL di Karawang, Jawa Barat, akan memproduksi baterai tersebut, sekaligus membantu proyek ini memenuhi ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). 

Pabrik dengan kapasitas produksi 15 GWh ini mulai dibangun pada akhir Juni 2025.

Langkah ini menjadi bagian dari pengembangan koridor ekonomi hijau antara Indonesia dan Singapura. 

Proyek-proyek seperti Vanda Solar & Battery dinilai mampu mendorong investasi fasilitas manufaktur berskala besar di Indonesia, mempercepat pengembangan rantai pasok teknologi bersih, dan menurunkan biaya energi terbarukan domestik.

“Pengumuman ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan proyek Vanda Solar & Battery,” kata Enda Ginting, Country Manager Indonesia Gurīn Energy, salah satu pemilik Vanda RE, dalam pernyataannya, Kamis (17/7/2025), 

Ia menambahkan bahwa kerja sama dengan CATL memastikan penggunaan teknologi baterai terbaik dalam proyek ini.

Baca juga: Ekspor Listrik Hijau Indonesia, Vanda RE Kantongi Lisensi dari EMA Singapura

Sebelumnya, Vanda RE juga telah menandatangani kesepakatan penyediaan panel surya sebesar 1 GW dan menunjuk konsultan teknik utama proyek. 

Ginting menyebutkan bahwa capaian ini mencerminkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap visi koridor hijau Indonesia–Singapura.

Proyek ini dikembangkan oleh Vanda RE, perusahaan patungan Gurīn Energy dan Gentari melalui Gentari International Renewables Pte Ltd. 

Kedua perusahaan berkomitmen mengembangkan energi terbarukan di Asia, khususnya melalui pemanfaatan tenaga surya dan sistem penyimpanan energi. ***

Read also:  MedcoEnergi Sukses Tingkatkan Skor MSCI ESG Menjadi “AA”

TOP STORIES

MORE ARTICLES

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...

Pertamina Siap Impor Minyak Mentah dari AS, Tunggu Payung Regulasi Pemerintah

Ecobiz.asia — PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mengimpor minyak mentah dan LPG dari Amerika Serikat guna memperkuat pasokan kilang dalam negeri. Namun, rencana ini...

Indonesia Finalisasi Second NDC, Emisi Karbon Harus Turun 60 Persen hingga 2035

Ecobiz.asia — Pemerintah Indonesia tengah merampungkan dokumen Second Nationally Determined Contribution (Second NDC), yang akan menjadi arah kebijakan iklim nasional untuk periode 2031–2035. Dokumen ini...

Produksi Ethanol Nasional Terancam Imbas Kesepakatan Tarif Indonesia-AS, Implementasi E5 di Ujung Tanduk

Ecobiz.asia - Kesepakatan perdagangan antara Indonesia-Amerika Serikat yang diumumkan Presiden Donald Trump mengancam produksi ethanol di tanah air. Kesepakatan tersebut membebaskan bea masuk ethanol asal AS...