MORE ARTICLES

Program Konservasi PHR Kurangi Konflik Gajah-Manusia di Blok Rokan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menjalankan Program Konservasi Multispesies di wilayah kerja Blok Rokan, Riau, sebagai upaya mengurangi interaksi negatif antara manusia dan Gajah Sumatra serta menciptakan harmonisasi antara aktivitas migas dan pelestarian lingkungan.

Program ini melibatkan masyarakat sekitar kawasan hutan, termasuk Kelompok Tani Hutan (KTH) Alam Pusaka Jaya, yang berada di sekitar kantong habitat gajah Balairaja, Kabupaten Bengkalis. 

Salah satu anggota KTH, Suparto, menyampaikan bahwa pendekatan baru ini berhasil menekan konflik yang kerap terjadi akibat gajah yang masuk ke permukiman dan perkebunan warga.

Baca juga: Konservasi Gajah Sumatra, Inggris Siap Dukung Pendanaan Inovatif Lewat FOLU Net Sink

“Dulu kami sering berkonflik dengan gajah, tapi sekarang kami bisa hidup berdampingan. Program ini sangat membantu mengurangi interaksi negatif,” ujar Suparto dalam keterangan yang diterima, Jumat (27/6/2025).

Konservasi Multispesies yang dikembangkan PHR bersama Rimba Satwa Foundation (RSF) dan didukung oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, mengedepankan pendekatan ekologi dan ekonomi. 

Program ini mencakup penanaman pakan alami gajah seperti rumput odot dan buah-buahan manis di area hutan, serta pengembangan sistem agrosilvopastura yang melibatkan tanaman bernilai ekonomi seperti petai dan jengkol, yang juga berfungsi sebagai penghalang alami bagi gajah.

Manager Community Involvement and Development (CID) PHR Regional 1 Sumatra, Iwan Ridwan Faizal, mengatakan program ini adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam pelibatan masyarakat dan perlindungan keanekaragaman hayati di sekitar wilayah operasi migas.

Baca juga: Menteri LH Peringatkan Pengusaha Sawit Jaga Kelestarian Satwa, Dari Gajah hingga Badak

“Gajah memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Melalui edukasi konservasi satwa, pembinaan habitat, dan pemberdayaan masyarakat, kami ingin memastikan harmonisasi antara kebutuhan energi dan kelestarian alam,” kata Iwan.

PHR menilai, inisiatif konservasi ini juga berkontribusi pada penurunan emisi karbon, penguatan ekonomi lokal, serta pelestarian spesies yang terancam punah. Langkah ini sekaligus memperluas ruang hidup bagi Gajah Sumatra dan memperkecil potensi konflik di masa depan.

Read also:  Tingkatkan Literasi, Pertamina EP Jatibarang Field Salurkan Ratusan Buku

***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...