MORE ARTICLES

Kuas Jirak, Program UMKM Binaan Pertamina EP Tanjung Field Ciptakan Peluang Ekonomi Melalui Pemberdayaan Perempuan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Desa Jirak di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan merupakan salah satu desa terpencil dari tujuh desa di Kecamatan Pugaan. Berjarak sekitar 30 KM dari Ibu Kota Kabupaten Tabalong, Kota Tanjung, dibutuhkan waktu sekitar satu jam dengan berkendara roda empat untuk mencapai desa itu.

Meski terpencil, Desa Jirak memiliki banyak potensi ekonomi lokal, diantaranya berupa produk olahan ikan dan pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun. 

Potensi ekonomi yang berfokus pada pemberdayaan perempuan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut berhasil dikembangkan melalui pembinaan program CSR yang digagas PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field. 

Baca juga: Pertamina International Shipping Paparkan Strategi Menjawab Transisi Energi di Gastech Houston 2024

Melalui pembinaan yang intensif dari Team CSR Tanjung – PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field, kini secara perlahan desa penghasil ikan tawar terbesar di Kabupaten Tabalong ini mulai menemukan solusi bagaimana meningkatkan produktivitas serta ekonomi ibu rumah tangga di desa tersebut. 

Solusi itu bernama Kelompok Usaha Acil Desa Jirak atau KUAS JIRAK.  Inisiatif pembentukan UMKM KUAS JIRAK ini berawal dari permasalahan sosial ekonomi. Meski sebagai penghasil ikan tawar yang selalu melimpah, namun seringkali hasil tangkapan tidak mendukung peningkatan pendapatan masyarakat desa sehingga angka kemiskinan masih tercatat tinggi di desa ini. 

Pada 2022, PEP Tanjung Field menginisiasi pembentukan UMKM Kelompok Barokah, yang merupakan bagian dari UMKM Kuas Jirak untuk memproduksi abon ikan. Tahun berikutnya, program ini berkembang dengan menambah kapasitas anggota, mematenkan alat peniris ikan, memperluas variasi produk, dan memasuki pasar digital. 

Memasuki tahun 2024, program ini memperkenalkan diversifikasi produk olahan seperti basreng, kerupuk ikan, dan kerupuk tulang ikan, serta membentuk Kelompok Sukses Bersama Desa Jirak (Sukma Saji). Ke depan, program ini diharapkan dapat mencapai kemandirian melalui sinergi dengan kelompok nelayan dan penguatan pasar melalui e-commerce.

asKelompok Usaha Acil Desa Jirak atau KUAS JIRAK binaan Pertamina EP Tanjung Field memproduksi berbagai produk olahan ikan.

Baca juga: Wow! Omzet Program Ayam Petelur Binaan Pertamina EP Cepu JTB Tembus Rp70 Juta per Bulan

Read also:  Kembangkan PLTP, Kegiatan Operasi Supreme Energy Selalu Menjaga Lingkungan

Sri Hartini (27) Ketua Kelompok Barokah mengungkapkan, kelompok yang dipimpinnya saat ini mampu mengolah ikan menjadi empat produk, yakni minyak albumin, abon ikan, kerupuk dari tulang-tulang ikan, dan sabun minyak jelantah (Mijel). 

“Kami memproduksi empat produk ini dari ikan gabus atau ikan Haruan yang kami olah,” kata Sri Hartini kepada Ecobiz.asia saat kunjungan media ke Desa Jirak, Rabu, 25 September 2024. 

Selain mengolah ikan gabus, Kelompok Barokah juga mengolah ikan nila dan lele. “Kalau untuk ikan nila dan lele dan hanya bisa diolah menjadi tiga produk, yakni abon, tulangnya jadi kerupuk serta minyak jelantahnya jadi sabun minyak jelantah,” kata dia.

Sri mengungkapkan saat ini kelompoknya mampu mengolah sekitar 40 kilogram ikan setiap pekannya. Dari hasil olahan tersbut, setiap anggota Kelompok Barokah mendapatkan insentif sekitar Rp300 ribu per bulan yang sangat membantu para anggotanya. Sri bersyukur, melalui pendampingan dari Pertamina EP, kini Desa Jirak yang terpencil ini mulai dikenal luas dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah Tabalong. 

“Pak Bupati Tabalong bahkan memberikan sebutan baru bagi Desa Jirak sebagai Kampung Haruan, karena memiliki limpahan produksi ikan Haruan,” kata Sri.

Sri pun cukup bersyukur, PEP Tanjung Field telah memberikan pelatihan berharga bagi kelompoknya. “Kami mendapatkan pelatihan intensif dalam pengolahan abon hingga pemasaran produk. Tahun ini juga dibentuk kelompok baru, Sukma Saji, yang fokus pada produk camilan seperti pangsit ikan dan kerupuk tulang ikan,” paparnya.

Baca juga: Pertamina EP Cepu Reboisasi Lahan Kompensasi 168,63 Hektare di Blitar, Gunakan Metode Ramah Lingkungan

Kini Sri dan anggota Kelompok Barokah lainnya patut berbangga karena produk ikan olahannya sudah cukup dikenal di Kabupaten Tabalong dan beberapa kali mengikuti pameran di luar Kalimantan Selatan, yakni di Jakarta dan Bali. 

Meski pemasaran masih terbatas, namun setiap kali ada acara pameran yang melibatkan Pemda Tabalong, produk olahan dari Desa Jirak selalu diikutkan dan menjadi salah satu produk unggulan.

“Bahkan jemaah haji dan umrah dari Tabalong banyak yang membawa bekal abon produk kami saat mereka berangkat ke Tanah Suci,” kata Sri.   

Read also:  Indonesia Power Bangun Fasilitas Produksi Biomassa, Manfaatkan Sampah Jadi Energi Listrik

Sri pun berharap, dukungan serta pendampingan dari PEP Tanjung Field  bisa lebih menggali potensi ekonomi yang dimiliki Desa Jirak. “Semoga ke depannya pendampingan dari Pertamina ini semakin membuat kami sebagai warga Desa Jirak lebih maju dan lebih banyak lagi ibu-ibu yang lain bisa ikut terlibat dengan membuat kelompok-kelompok baru lagi,” harap Sri. 

Sementara itu Field Manager PEP Tanjung Field, Kurniawan Triyo Widodo, menyatakan PEP Tanjung Field tergerak untuk berperan aktif dalam membantu pengembangan potensi lokal di Desa Jirak melalui program CSR Perusahaan yang bertujuan memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat. 

“Kami mengintegrasikan inovasi sosial dan lingkungan dalam program CSR kami agar menghasilkan dampak berkelanjutan bagi masyarakat. Program Kuas Jirak juga merupakan wujud nyata komitmen kami terhadap prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG),” kata Kurniawan. 

Dengan program Kuas Jirak, PEP Tanjung Field berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Jirak, memberdayakan perempuan, meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal, serta mendorong keberlanjutan melalui inovasi sosial dan lingkungan yang terpadu.


“Program Kuas Jirak juga merupakan wujud nyata komitmen kami terhadap prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)”

Kurniawan Triyo Widodo, Field Manager PEP Tanjung Field


Senada dengan harapan Sri, Kurniawan mengungkapkan, pada tahun 2024 ini, fokus program Kuas Jirak adalah membentuk kelompok baru serta diversifikasi produk dan mendukung ekonomi sirkular dalam memproduksi abon, albumin, dan produk turunan lainnya. 

Program CSR ini bekerja sama dengan kelompok nelayan melalui inisiatif “Saraba Iwak” yang bersinergi dengan Kelompok Barokah. Mereka mengadakan pelatihan bagi anggota mengenai administrasi, penjualan online, dan peningkatan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan melalui penggunaan teknologi spinner hemat energi. 

“Hal ini diharapkan mendukung target Zero Waste Production dalam pengolahan produk-produk Kuas Jirak,” terang Kurniawan.

Head of Communication Relations & CID Zona 9, Elis Fauziyah, menambahkan bahwa program ini berhasil mengurangi limbah minyak jelantah hingga 500 ml per bulan yang diolah menjadi sabun dan menghemat energi listrik sebesar 445,95 kWh per tahun. 

Read also:  PLTS Ground-Mounted 100 MWp Terbesar di Indonesia Resmi Beroperasi, Kementerian ESDM: Bukti Nyata Pengembangan EBT

“Program ini juga memberdayakan puluhan perempuan dalam pengolahan ikan, memberikan keterampilan tambahan, dan memberikan kontribusi terhadap penetapan Desa Jirak sebagai Kampung Haruan oleh Pemerintah Kabupaten Tabalong pada 2022,” ujar Elis.

Sementara itu Kepala Desa Jirak, Pansyah, mengapresiasi keberhasilan PEP Tanjung Field dalam memberdayakan masyarakat Desa Jirak. Ia berharap program ini terus berkembang dengan terbentuknya kelompok-kelompok baru yang menghasilkan produk inovatif lainnya.

PEP Tanjung Field yang berada di bawah Subholding Upstream Regional 3 yang dinakhodai PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). 

Baca juga: Pengunjung Ekowisata Hutan Mangrove Purba Jerowaru Meningkat, Kerek Ekonomi Masyarakat

Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PEP Tanjung Field Bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Infrastruktur dan Tanggap Bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). ****

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...