Ecobiz.asia – PT Agincourt Resources, selaku pengelola Tambang Emas Martabe kembali menyelenggarakan Rangkaian Operasi Katarak Gratis “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia,” tahun 2024.
Operasi Katarak Gratis itu menjadi gelaran ke-10 kalinya dan akan diadakan di Tapanuli Selatan, Pematangsiantar, dan Medan sepanjang Juli hingga September 2024 dengan target 1.300 mata buta katarak.
Deputy General Manager Operations PT Agincourt Resources, Wira Dharma Putra menyatakan melalui inisiatif yang dilakukan secara konsisten ini, PT Agincourt Resources berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan angka kebutaan akibat katarak di Sumatra Utara.
Baca juga: Harita Nickel Dukung Inisiasi Kemenkomarves Rehabilitasi Mangrove, Target Nasional 600.000 Hektare
“Kami menyadari pentingnya kesehatan mata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat,” kata Wira saat membuka Pekan Informasi Kesehatan Mata di Batangtoru, Tapanuli Selatan, awal bulan Juli lalu.
Pekan Informasi Kesehatan Mata menjadi pembuka Rangkaian Operasi Katarak Gratis yang bertujuan memberikan pengetahuan praktis tentang kesehatan mata, terutama katarak, kepada tenaga kesehatan, kader posyandu, dan bidan desa di sekitar wilayah tambang.
Para peserta sosialisasi nantinya diharapkan mampu melakukan screening awal katarak di lokasi masing-masing, juga mengedukasi masyarakat tentang cara menghindari katarak. Karena setiap tahun mengikuti sosialisasi, para ujung tombak kesehatan masyarakat itu kian mumpuni dalam melakukan deteksi dini katarak.
Seperti tahun lalu PT Agincourt Resources (PTAR) menggandeng Rumah Sakit (RS) Mata Mencirim 77 Medan yang telah melakukan bedah katarak sejak 2005.
Menurut Wira, PTAR sebagai pihak swasta dapat menyumbang percepatan penanggulangan katarak di Indonesia dengan cara mendorong sebanyak mungkin screening dan operasi katarak di berbagai daerah.
Baca juga: Wamen LHK Ingatkan Pengusaha Jangan Cuma Cari Benefit: Perhatikan Aspek Lingkungan dan Sosial
Hal ini sejalan dengan Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan di Indonesia Tahun 2017-2030 yang diluncurkan Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, sebanyak total 15 kali kegiatan operasi katarak bakal digelar tahun ini. Operasi katarak pertama akan diadakan di Puskesmas Batangtoru, lokasi terdekat dengan area Tambang Emas Martabe.
Operasi bakal diadakan sebanyak 6 kali, yakni pada 20-21 Juli, 24-25 Juli, dan 2-3 Agustus.
Pematangsiantar akan menjadi lokasi kedua operasi katarak, tepatnya di RS Mata Siantar, dengan jadwal pada 27-31 Agustus. Lantas, pada 6-7 September dan 14-15 September operasi katarak diselenggarakan di RS Mata Mencirim 77 Medan.
Direktur Utama RS Mata Mencirim 77 Medan, Syarifuddin, menekankan bahwa katarak hanya dapat diobati oleh tindakan operasi.
Salah satu teknik bedah katarak yang umum digunakan di negara berkembang yakni manual small incision cataract surgery, dengan durasi operasi 10-15 menit dan lama penyembuhan 1 bulan.
Sebelum menjalani operasi, calon pasien harus menjalani pemeriksaan mata dan kesehatan secara umum.
Baca juga: Gelar Festival Laa Waa River Park, Vale Teguhkan Komitmen Lingkungan Bersinergi Lestari
“Kami juga mengedukasi pasien tentang hal-hal yang perlu dilakukan dan tidak boleh dilakukan pasca-operasi. Seluruh layanan ini disediakan dalam program operasi katarak PTAR,” ujar Syarifuddin.
Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan, Rudi Iskandar mengapresiasi penyelenggaraan operasi katarak gratis Tambang Emas Martabe.
Dia berharap layanan ini terus berkelanjutan demi terwujudnya masyarakat bebas buta katarak. Rudi pun mnegimbau para kader Posyandu dan PKK untuk menyampaikan informasi operasi katarak gratis ini kepada masyarakat desa.
“Harapannya, penderita katarak yang mendapatkan informasi tersebut bisa mendapatkan layanan kesehatan mata sehingga penglihatannya dapat pulih kembali,” kata Rudi.
Baca juga: Kementerian ESDM: Implementasi GMP dan ESG Hilangkan Stigma Negatif Kegiatan Pertambangan
Roslaina Matondang, warga Aek Pining, Batangtoru, mengaku sangat terbantu atas operasi katarak PTAR. Perempuan 65 tahun ini menjalani operasi katarak PTAR pada 2023. Bila awalnya ia kesulitan melakukan aktivitas rumah tangga, setelah dioperasi ia dapat leluasa berkegiatan di rumah dan di lingkup masyarakat.
”Jangan takut untuk menjalani operasi katarak. Hanya 10 menit saja tanpa rasa sakit. Setelahnya, saya dapat melihat indahnya dunia ini,” ucapnya.
Sementara itu Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono, mengatakan konsistensi PTAR dalam mengeliminasi angka kebutaan membuahkan hasil yang luar biasa.
Baca juga: KLHK Terbitkan Buku Status Hutan Indonesia (SOIFO) 2024, Pemantauan Hutan Jadi Sorotan
Sejak 2011 hingga 2023, operasi katarak yang digelar PTAR telah menyembuhkan 10.571 mata pada 9.153 pasien. “Mereka sudah bisa menikmati kehidupan yang lebih baik, demikian juga orang-orang di sekitarnya,” kata Katarina.
Katarina mengungkapkan, penderita katarak yang menjalani bedah katarak yang digagas PTAR tidak saja berrasal dari Tapanuli Selatan, tapi juga berasal dari Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Mandailing Natal, Pematangsiantar, Deli Serdang, Medan, dan Nias. Tercatat, pasien termuda berusia 8 bulan dan tertua 108 tahun. ****