Ecobiz.asia — ABB memperkuat perannya dalam mendukung transisi energi nasional melalui kolaborasi dengan Star Energy Geothermal (SEG) untuk memodernisasi sistem otomasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu di Jawa Barat.
Modernisasi dilakukan melalui penerapan ABB Ability Symphony Plus Distributed Control System (DCS) pada Unit 1 dan Unit 2 PLTP Wayang Windu. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan keandalan, stabilitas operasi, serta efisiensi pembangkit panas bumi tersebut.
PLTP Wayang Windu memiliki kapasitas terpasang sebesar 230,5 megawatt (MW) dan saat ini tengah dikembangkan Unit 3. Fasilitas ini merupakan bagian dari total 910 MW kapasitas panas bumi yang dioperasikan Star Energy Geothermal di Jawa Barat dan memasok listrik ke sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali (Jamali).
Group CEO Star Energy Geothermal, Hendra Soetjipto Tan, mengatakan perusahaan berkomitmen mengoptimalkan potensi panas bumi sebagai sumber energi bersih nasional.
“Dengan bermitra bersama perusahaan teknologi global terdepan seperti ABB, kami memanfaatkan keahlian dan solusi inovatif untuk mempercepat langkah menuju masa depan rendah karbon bagi Indonesia,” ujar Hendra dalam keterangan yang diterima Ecobiz.asia, Kamis (18/12/2025).
Menurut ABB, modernisasi sistem kontrol memungkinkan integrasi yang lebih mulus antara unit pembangkit eksisting dan unit baru tanpa memerlukan peningkatan infrastruktur yang signifikan. Desain modular Symphony Plus juga mendukung ekspansi kapasitas di masa depan serta optimalisasi arsitektur kontrol pembangkit, sehingga meningkatkan efisiensi biaya dan keandalan operasi jangka panjang.
Selain itu, ABB meningkatkan sistem Human Machine Interface (HMI) Unit 1 dan 2 dengan memigrasikan platform legacy Power Generation Portal ke Symphony Plus. Untuk Unit 3, ABB telah mengimplementasikan Symphony Plus DCS sejak tahap pengembangan guna mendukung pertumbuhan fasilitas ke depan.
President Energy Industries Division Asia ABB, Anders Maltesen, menegaskan peran teknologi dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
“Kami bangga dengan kolaborasi jangka panjang bersama Star Energy Geothermal. Di ABB, kami percaya teknologi merupakan pengungkit utama untuk menjadikan energi terbarukan seperti panas bumi sebagai sumber listrik yang andal dan berkelanjutan,” ujar Anders.
Indonesia diketahui memiliki sekitar 40 persen cadangan panas bumi dunia. Namun, pemanfaatannya baru sekitar 10 persen dari total potensi sekitar 24.000 MW. Pemerintah menargetkan kapasitas terpasang panas bumi mencapai 7.200 MW pada 2025 seiring dorongan peningkatan bauran energi terbarukan. ***


