Forum GFOI Bali, Kemenhut Ungkap Gunakan AI untuk Perkuat Akurasi Pemantauan Hutan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Indonesia menegaskan komitmen memperkuat akurasi pemantauan hutan melalui integrasi kecerdasan buatan (AI), penginderaan jauh, dan inventarisasi tapak guna memastikan kebijakan kehutanan berbasis data ilmiah yang kredibel.

Staf Ahli Menteri Bidang Perubahan Iklim Kementerian Kehutanan (KemenhuTt) Haruni Krisnawati saat pembukaan Global Forest Observations Initiative (GFOI) Plenary 2025 menegaskan pentingnya data yang transparan dan terverifikasi sebagai dasar pengambilan kebijakan kehutanan.

Menurut Haruni, Indonesia terus memperkuat sistem pemantauan hutan melalui Sistem Monitoring Hutan Nasional (Simontana) dan Sistem Informasi Pemantauan Kebakaran Hutan (Sipongi) untuk mendeteksi tutupan lahan dan potensi kebakaran secara real time.

“Kami mengintegrasikan inventarisasi tapak, penginderaan jauh, dan inovasi digital termasuk kecerdasan buatan (AI) untuk memastikan keakuratan data. Kredibilitas data Indonesia telah diakui secara internasional melalui kesesuaian dengan pedoman IPCC dan pelaporan reguler ke UNFCCC,” jelas Haruni di Nusa Dua, Bali, Selasa (21/10/2025).

Read also:  Hadapi Kampanye Negatif, Serikat Pekerja Siap Lawan Pelemahan Pertamina

Pada kesempatan itu Haruni juga menekankan pentingnya peran hutan Indonesia dalam menopang kesejahteraan masyarakat, ketahanan iklim, dan pembangunan berkelanjutan.

“Lebih dari 95 juta hektare kawasan hutan Indonesia bukan hanya menyimpan keanekaragaman hayati dan nilai ekologis tinggi, tetapi juga menjadi fondasi ekonomi dan sosial bagi jutaan masyarakat,” ujar Haruni.

Ia menjelaskan bahwa hutan Indonesia menyimpan cadangan karbon besar—salah satu yang tertinggi di dunia dan berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim global.

Read also:  Puluhan Drum Material Radioaktif Cs-137 Diangkut dari Kawasan Industri Cikande, Gunakan Truk Khusus

Melalui visi Net Zero Emission dan target Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, Indonesia berupaya membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat berjalan seiring dengan perlindungan lingkung

Menurut Haruni, GFOI menjadi platform strategis untuk memperkuat kerja sama teknis, pertukaran pengetahuan, peningkatan kapasitas, dan transfer teknologi antarnegeri. Indonesia, yang telah menjadi anggota GFOI sejak 2011, memanfaatkan forum ini untuk memamerkan kemajuan dalam sistem pemantauan hutan nasional.

“Kami ingin membangun jembatan kolaborasi antara sains dan kebijakan, teknologi dan tradisi, serta antara negara maju dan negara berkembang. Hanya melalui kemitraan global yang kuat, kita bisa mewujudkan hutan yang lestari dan masa depan yang berkelanjutan,” ujar Haruni menutup sambutannya.

Read also:  Tekankan Keseimbangan Kesejahteraan dan Lingkungan, Menko AHY Dorong Kolaborasi Untuk Pembangunan Berkelanjutan

GFOI Plenary 2025 diselenggarakan Kemenhut bersama Food and Agriculture Organization (FAO) digelar pada 21–23 Oktober. Forum ini membahas isu-isu strategis seperti perkembangan sistem inventarisasi dan pemantauan hutan, deteksi kebakaran, serta peran pemantauan hutan dalam mendukung produksi komoditas berkelanjutan.

Pada forum yang dihadiri lebih dari 300 peserta dari berbagai negara, lembaga donor, lembaga antariksa, sektor swasta, hingga pakar kehutanan dunia itu Kemenhut juga menggelar side event bertajuk “Monitoring Indonesia’s Forests Towards FOLU Net Sink 2030”, yang menyoroti kemajuan sistem pemantauan hutan nasional dalam mendukung komitmen iklim global Indonesia. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Integrasi Tata Ruang dan Industri Hijau Jadi Kunci Atasi Konflik Lahan dan Sumber Daya Alam

Ecobiz.asia — Integrasi tata ruang ekologis dan ekonomi berbasis One Map Policy dengan pendekatan lanskap berkelanjutan dinilai menjadi langkah strategis untuk mengatasi konflik pemanfaatan...

Kemenhut Perkuat Akurasi Pemantauan Hutan, Satuan Pengamatan Deforestasi Dibuat Lebih Detil

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memperkuat sistem pemantauan hutan nasional dengan meningkatkan ketelitian satuan pengamatan deforestasi (Minimum Measurement Unit). Langkah ini diharapkan membuat deteksi perubahan...

Libatkan Akademisi, Kemenhut Susun Surat Edaran Usai Putusan MK soal Masyarakat Adat Berkebun di Hutan

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) akan menerbitkan surat edaran sebagai tindak lanjut atas Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 181/PUU-XXII/2024 yang memperbolehkan masyarakat hukum adat...

Kemenhut Terima Sejumlah Aduan Implementasi SVLK, Sebut Bagian dari Transparansi

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menerima sejumlah aduan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait dugaan masalah pada dokumen Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK)....

Kemenhut Minta Maaf atas Pemusnahan Barang Bukti Mahkota Cenderawasih, Sebut Soal Penegakan Hukum

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Papua, khususnya tokoh adat dan lembaga kultural seperti Majelis Rakyat Papua (MRP), atas munculnya kekecewaan...

TOP STORIES

Pertamina NRE Optimalkan Teknologi AI untuk Efisiensi dan Mitigasi Risiko Operasi

Ecobiz.asia — Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) memperkuat transformasi digitalnya dengan mengoperasikan ruang kendali berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama NOVA (New &...

Prospek Pasar Karbon Global Meningkat, Proyek Komunitas Punya Peluang Premium

Ecobiz.asia — Direktur PT Biru Karbon Nusantara (Biru Karbon), Chabi Batur Romzini atau yang akrab dipanggil Bibah, menilai prospek pasar karbon global akan terus...

KLH Susun Proses Bisnis Perdagangan Karbon Pasca Perpres 110/2025, Seperti Apa?

Ecobiz.asia - Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyusun proses bisnis perdagangan karbon pasca terbitnya Perpres Nomor 110 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Instrumen...

Integrasi Tata Ruang dan Industri Hijau Jadi Kunci Atasi Konflik Lahan dan Sumber Daya Alam

Ecobiz.asia — Integrasi tata ruang ekologis dan ekonomi berbasis One Map Policy dengan pendekatan lanskap berkelanjutan dinilai menjadi langkah strategis untuk mengatasi konflik pemanfaatan...

Patuh Bayar PNBP, BP Berau Jadi KKKS Terbaik Penghargaan Subroto 2025 Kategori 100 MBOEPD

Ecobiz.asia — BP Berau Ltd., operator proyek Tangguh LNG, meraih Penghargaan Subroto 2025 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas kepatuhan terbaik...