Karhutla Tahun 2025 Turun Signifikan, Menhut: Berkat Kepemimpinan Presiden Prabowo

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia berhasil ditekan secara signifikan sepanjang 2025. Luas area terbakar tercatat hanya 213.985 hektare, turun hampir setengah dari tahun sebelumnya yang mencapai 375.805 hektare.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyebut keberhasilan ini tak lepas dari kepemimpinan langsung Presiden Prabowo Subianto yang memberi perhatian besar terhadap pencegahan karhutla.

“Dalam 3 tahun terakhir, menggunakan baseline dari tahun 2023 luas karhutla berhasil ditekan dari 1,16 juta hektare, saat ini tahun 2025 menjadi hanya 213 ribu hektare,” ujar Raja Juli dalam Ekspose Pengendalian Karhutla Tahun 2025 di Jakarta, Senin (13/10/2025).

Read also:  Gakkum Kehutanan Bongkar Perdagangan Satwa Dilindungi di Gowa, 48 Burung Junai Emas Diamankan

Menurut Raja Juli, Presiden Prabowo memberikan perhatian langsung terhadap penanganan karhutla. Di sisi lain, kerja lintas lembaga, dukungan masyarakat, dan sistem deteksi dini juga makin efektif

“Beliau dua kali memimpin rapat terbatas, memeriksa kesiapan pesawat untuk operasi modifikasi cuaca, menanyakan detail biaya, dan memastikan kesiapan di lapangan. Presiden sangat tegas karena karhutla bukan hanya soal lingkungan, tapi juga menyangkut kesehatan masyarakat dan stabilitas ekonomi,” katanya.

Sepanjang 10 tahun terakhir, kebakaran di kawasan hutan berhasil dikurangi dari 1,7 juta hektare pada 2015 menjadi 108 ribu hektare pada 2025. Luas kebakaran lahan gambut pun menurun drastis dari 891.275 hektare menjadi hanya 24.212 hektare.

Read also:  Penilaian PROPER 2025, Sebagian Besar Perusahaan Belum Taat Lingkungan

Jumlah titik panas (hotspot) juga menurun. Berdasarkan data satelit Terra/Aqua NASA, pada periode 1 Januari–26 September 2025 tercatat 2.248 titik panas, turun 23,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 2.954 titik.

Menteri Raja Jului menjelaskan, penguatan Manggala Agni, pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC), serta patroli terpadu di daerah rawan kebakaran menjadi langkah efektif dalam menekan jumlah titik api.

Read also:  Dekontaminasi Selesai Desember, Kasus Radioaktif Cs-137 di Cikande Dipastikan Tak Terulang

“Kami juga memastikan penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi terhadap pelaku pembakaran, baik individu maupun korporasi,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut turut hadir Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. Kementerian Kehutanan dan BNPB juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat sinergi dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla secara nasional.

“Karhutla 2025 adalah bukti bahwa kepemimpinan yang kuat, koordinasi lintas lembaga, dan keterlibatan masyarakat dapat menghasilkan perubahan nyata bagi lingkungan,” pungkas Raja Juli. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dekontaminasi Selesai Desember, Kasus Radioaktif Cs-137 di Cikande Dipastikan Tak Terulang

Ecobiz.asia — Pemerintah menargetkan proses dekontaminasi radioaktif Cs-137 di Cikande, Kabupaten Serang, rampung pada Desember 2025, setelah ditemukan sejumlah titik paparan di kawasan industri...

Kemenperin Sebut Transisi Hijau Tak Harus Mahal, Tawarkan Skema Zero Capex

Ecobiz.asia - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa transisi hijau di sektor industri dapat dilakukan tanpa belanja modal awal (zero capex) dengan memanfaatkan sumber pembiayaan...

Tiga Pilar Baru Pengelolaan Hutan Lestari Jadi Arah Reformasi Sektor Kehutanan, Apa Saja?

Ecobiz.asia — Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Kementerian Kehutanan, Laksmi Wijayanti, menegaskan bahwa arah pengelolaan hutan Indonesia saat ini bertumpu pada tiga pilar...

Belantara Foundation-Conservation Allies Jalin Kolaborasi Selamatkan Gajah Sumatra

Ecobiz.asia — Belantara Foundation menjalin kerja sama dengan organisasi nirlaba asal Amerika Serikat, Conservation Allies, untuk memperkuat upaya konservasi gajah Sumatra yang terancam punah...

Kemenhut Percepat Transformasi Digital Data Kawasan Hutan, Bangun Tata Kelola Kehutanan Inklusif

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mempercepat transformasi digital informasi kawasan hutan sebagai bagian dari upaya membangun tata kelola kehutanan yang transparan, akuntabel, dan partisipatif. Direktur...

TOP STORIES

Indonesia Opens Carbon Market Access with New Presidential Regulation

Ecobiz.asia — Indonesia has opened broader access to its carbon market following the issuance of Presidential Regulation (Perpres) No. 110 of 2025 on the...

Prabowo Terbitkan Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025, Perdagangan Karbon Terbuka Lebar

Ecobiz.asia – Presiden Prabowo Subianto secara resmi telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 110 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) dan Pengendalian...

HDF Energy, GIZ, NEA SEA Team Up to Develop Green Hydrogen Ferry Infrastructure in Indonesia

Ecobiz.asia — French renewable energy developer HDF Energy, Germany’s GIZ, and Neuman & Esser South East Asia (NEA SEA) have signed an agreement to...

Dekontaminasi Selesai Desember, Kasus Radioaktif Cs-137 di Cikande Dipastikan Tak Terulang

Ecobiz.asia — Pemerintah menargetkan proses dekontaminasi radioaktif Cs-137 di Cikande, Kabupaten Serang, rampung pada Desember 2025, setelah ditemukan sejumlah titik paparan di kawasan industri...

ESDM Siap Gelar Minerba Convex 2025, Dorong Pertambangan Berkelanjutan Lewat Inovasi dan Kolaborasi

Ecobiz.asia — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) akan menggelar Minerba Convention and Exhibition (Minerba...