Pemanfaatan Panas Bumi Tak Cukup Modal Teknik, Aspek Sosial Jadi Penentu

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Direktur Koaksi Indonesia, Indra Sari Wardhani, menegaskan pentingnya memperhatikan aspek sosial dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Menurutnya, tantangan terbesar pengembangan panas bumi di Indonesia bukan semata teknis, melainkan sosial, yang kerap memicu konflik dengan masyarakat sekitar lokasi proyek.

“Sering kali risiko sosial dirasakan lebih dulu sebelum manfaat ekonomi dan energi dirasakan masyarakat. Ini yang membuat proyek panas bumi rentan mendapat penolakan,” kata Indra dalam seminar daring yang digelar Pusat Studi Energi Terbarukan Indonesia (ICRES), Jumat (1/8/2025).

Read also:  Capaian Contingent Resource Tembus 151 Persen, SKK Migas Sebut Potensi Nasional Masih Besar

Ia menjelaskan, potensi panas bumi Indonesia yang terbesar di dunia harus diimbangi dengan pendekatan partisipatif. Pelibatan masyarakat sejak tahap eksplorasi dinilai krusial untuk meminimalkan konflik.

“Konsultasi yang bermakna, transparansi informasi, dan analisis dampak sosial-lingkungan yang serius harus menjadi bagian utama dari setiap proyek,” ujarnya.

Indra menilai banyak proyek gagal karena minim komunikasi, keterlibatan masyarakat, hingga respons lambat terhadap kecelakaan atau dampak lingkungan.

Read also:  KLH Minta Daerah Susun dan Harmonisasikan Rencana Pengelolaan Lingkungan, Harus Selesai Tahun Ini

“Kisah kegagalan di satu lokasi bisa memicu ketidakpercayaan di wilayah lain,” katanya.

Koaksi Indonesia mencatat, PLTP berpotensi menciptakan 69 ribu lapangan kerja hijau, meningkatkan infrastruktur daerah terpencil, hingga membuka akses listrik bersih.

Namun, semua manfaat ini hanya bisa terwujud jika perusahaan dan pemerintah memperhatikan nilai sosial budaya lokal, prinsip kehati-hatian, serta standar keselamatan kerja yang ketat.

Ia juga menyinggung trauma masyarakat terhadap kasus semburan lumpur Lapindo yang membuat isu keselamatan pengeboran panas bumi sangat sensitif. “Kehati-hatian teknis harus diiringi kepekaan sosial. Perusahaan perlu mengakui hak-hak masyarakat adat dan membangun rasa memiliki terhadap proyek,” ujar Indra.

Read also:  Ada PP Pengelolaan LH, Wamen Diaz: Sustainable Development Jangan Jadi Oksimoron

Menurutnya, keberhasilan proyek panas bumi membutuhkan perencanaan adaptif yang memadukan aspek teknis, sosial, budaya, dan lingkungan. “Tanpa pendekatan ini, konflik sosial akan terus menjadi hambatan utama bagi energi bersih di Indonesia,” tegasnya. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Perkuat Layanan Gas Bumi, PGN Gagas Resmikan LNG Hub di Bandung

Ecobiz,asia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas) meresmikan pembangunan LNG Hub di Bandung, Selasa...

Pertamina Drilling Tawarkan Green Project Pemanfaatan Flare Gas untuk Drilling Optimization

Ecobiz.asia – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) memperkenalkan Green Drilling Project yang memanfaatkan flare gas sebagai sumber energi alternatif untuk operasional rig...

TSE Group Resmikan Pembangkit Listrik Biogas dan Biometana Pertama di Papua, Manfaatkan Limbah Sawit

Ecobiz.asia – Tunas Sawa Erma (TSE) Group meresmikan fasilitas energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit pertama di Papua Selatan. Dua fasilitas yang dioperasikan melalui anak...

Genjot Ekspor, Integra Intip Peluang dari Tarif Baru AS

Ecobiz.asia – PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) melihat peluang besar dari kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang menetapkan tarif resiprokal untuk produk Indonesia sebesar...

Lampaui Target, MedcoEnergi Catat Penurunan Emisi 1,5 Juta Ton CO2e Lebih Cepat

Ecobiz.asia – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mencatat penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Scope 1 dan 2 lebih dari 1,5 juta ton...

TOP STORIES

Kemenhut dan Basarnas Sepakat Perkuat Penanganan Darurat di Kawasan Hutan

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang sinergi penyelenggaraan pencarian dan pertolongan di kawasan...

Patra Drilling Tampilkan Produk UMKM Daur Ulang Jelantah di Workshop ESG

Ecobiz.asia - PT Patra Drilling Contractor (PDC) memamerkan produk lilin aromaterapi hasil daur ulang minyak jelantah dari mitra binaannya dalam workshop ESG Integration in...

Indonesia Terus Perkuat Tata Kelola Karbon Hutan, Buka Akses Pendanaan Iklim

Ecobiz.asia - Indonesia perlu terus memperkuat tata kelola nilai ekonomi karbon di sektor kehutanan agar dapat memanfaatkan peluang perdagangan karbon global sekaligus mengakses pendanaan...

Perkuat Layanan Gas Bumi, PGN Gagas Resmikan LNG Hub di Bandung

Ecobiz,asia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas) meresmikan pembangunan LNG Hub di Bandung, Selasa...

Perdagangan Karbon Menguat di Juli 2025, Nilai Transaksi Naik Enam Kali Lipat

Ecobiz.asia - Berikut ini adalah laporan bulanan perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia per Juli 2025. IDXCarbon melaporkan volume perdagangan mencapai 35 ton CO₂...