Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan mencatat sedikitnya 769 ribu hektare lahan berpotensi untuk pelaksanaan rehabilitasi mangrove. Sebagian besar, sekitar 70 persen, merupakan areal tambak atau bekas tambak yang kini menjadi prioritas pemulihan.
Direktur Rehabilitasi Mangrove Kementerian Kehutanan, Ristianto Pribadi, mengatakan upaya percepatan rehabilitasi mangrove dilakukan melalui pendekatan 3M: memulihkan, meningkatkan, dan mempertahankan, sebagaimana diatur dalam PP No. 26 Tahun 2020.
“Kalau kami di Direktorat PDASRH menyebutnya prinsip 3M. Ini menjadi fondasi strategi nasional rehabilitasi mangrove,” ujarnya dalam media briefing di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Indonesia sendiri memiliki total luas ekosistem mangrove mencapai 3,4 juta hektare, menjadikannya negara dengan kawasan mangrove terluas di dunia. Selain menyimpan potensi ekologis sebagai penyerap karbon biru, mangrove juga memainkan peran penting dalam perlindungan pesisir dan mendukung sumber penghidupan masyarakat.
Mengacu pada Rencana Umum Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RU-RHL), sekitar 79,56 persen lahan rehabilitasi mangrove berada di dalam kawasan hutan negara, dan sisanya 20,44 persen di luar kawasan (APL), yang dikoordinasikan bersama pemerintah daerah.
Ristianto menegaskan bahwa skala tantangan rehabilitasi tidak bisa ditangani pemerintah sendiri.
“Dengan anggaran negara yang terbatas, sektor swasta dan masyarakat harus menjadi bagian dari solusi. Semua pihak bisa mendapat manfaat ekosistem pulih, masyarakat sejahtera, dan dunia usaha memperoleh nilai dari kontribusi lingkungannya,” katanya.
Sebagai solusi, Kemenhut tengah menyiapkan strategi berbasis investasi jangka panjang melalui skema pendanaan inovatif, public engagement, serta penguatan regulasi dan kelembagaan yang adaptif.
“Rehabilitasi mangrove harus menjadi bagian integral dari pembangunan rendah emisi yang inklusif,” tegas Ristianto. Program ini juga menjadi kontribusi nyata Indonesia dalam pencapaian target FOLU Net Sink 2030 dan pelestarian ekosistem pesisir untuk generasi mendatang. ***