MORE ARTICLES

Pertamina Siap Impor Minyak Mentah dari AS, Tunggu Payung Regulasi Pemerintah

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mengimpor minyak mentah dan LPG dari Amerika Serikat guna memperkuat pasokan kilang dalam negeri. Namun, rencana ini masih menunggu kejelasan regulasi dari pemerintah sebagai dasar hukum pengadaan.

“Kita masih perlu dukungan regulasi untuk menjustifikasi bahwa kita bisa melakukan pengadaan,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, pada Kamis (17/7/2025).

Sebelumnya, Pertamina telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah perusahaan migas asal AS sebagai tindak lanjut dari strategi nasional untuk membuka peluang impor komoditas energi dari Negeri Paman Sam. Kerja sama ini dilakukan melalui skema business-to-business (B2B), bukan antar-pemerintah, sehingga terdapat batasan dalam mengungkap detail perusahaan mitra karena terikat perjanjian kerahasiaan.

“Kami belum bisa menyampaikan rinciannya. Dalam skema B2B, ada beberapa hal yang tidak bisa kami buka secara detail. Kami mohon pengertiannya,” kata Fadjar.

Impor ini juga berkaitan dengan upaya pemerintah Indonesia menyeimbangkan neraca perdagangan dengan Amerika Serikat, sekaligus memperkuat posisi dalam negosiasi tarif ekspor.

Sebelumnya, Presiden AS Donald J. Trump menyampaikan bahwa Indonesia telah mencapai kesepakatan dagang baru yang menurunkan tarif timbal balik untuk produk ekspor Indonesia dari 32% menjadi 19%.

Minyak mentah yang diimpor dari AS nantinya akan diproses di kilang-kilang Pertamina, termasuk Kilang Balikpapan. Namun, realisasi penuh dari rencana ini sangat bergantung pada dukungan regulasi yang tengah ditunggu dari otoritas terkait. ***

Read also:  Dukung Aksi Peduli Hutan di Tingkat Tapak, Menhut Luncurkan Layanan Dana Masyarakat Tahap Kedua

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...