MORE ARTICLES

Dukung Transisi Energi, PLN NP Catat Kinerja Rendah Emisi dan Tinggi Efisiensi

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP), subholding pembangkitan dari PT PLN (Persero), mencatatkan kinerja operasional yang impresif sepanjang tahun 2024.

Melalui strategi optimalisasi operasional dan efisiensi menyeluruh, PLN NP berhasil meningkatkan penjualan tenaga listrik hingga 63,41 TWh, atau naik 17% dari target awal.

Baca juga: Kolaborasi PLN NP dan Muhammadiyah Bojonegoro: Wujud Nyata Peduli Lingkungan

Salah satu pencapaian penting adalah keberhasilan PLN NP dalam menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) sebesar 11,4% melalui optimalisasi pemanfaatan energy mix. Efisiensi ini tidak hanya memperkuat daya saing perusahaan, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap efisiensi sistem ketenagalistrikan nasional.

Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyatakan bahwa capaian ini merupakan hasil dari kerja kolektif dan transformasi berkelanjutan di tubuh perusahaan.

“Kami tidak hanya fokus pada output kelistrikan, tetapi juga pada bagaimana menghasilkan listrik dengan cara yang lebih efisien, lebih bersih, dan lebih bernilai bagi masyarakat. Kinerja operasional ini adalah wujud dari transformasi nyata kami menuju perusahaan energi kelas dunia yang adaptif dan berkelanjutan,” jelas Ruly dalam keterangannya dikutip Senin (23/6).

Kinerja operasional PLN NP juga ditopang oleh peningkatan keandalan pembangkit, yang tercermin dari indikator teknis Utama yaitu Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) pada PLTU mencapai 2,88%, lebih baik dari target 3,83%.

Sedangkan pada unit pembangkit Non-PLTU mencapai 2,77%, lebih baik dari target 3,87%. Equivalent Availability Factor (EAF) PLN Nusantara Power pada tahun 2024 juga mampu meraih angka 83,48%, melebihi target 81,99% pada unit pembangkit PLTU dan pada Non-PLTU berada di angka 94,34% atau melebihi target 92,06%. Pencapaian ini mencerminkan kesiapan dan keandalan sistem pembangkit PLN NP dalam menjaga pasokan listrik nasional yang stabil dan berkualitas.

Sementara itu Hartanto Wibowo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), menyampaikan apresiasi khusus terhadap kontribusi PLN NP dalam mencapai target operasional dan efisiensi biaya.

“Saya mengapresiasi pencapaian luar biasa PLN NP yang mampu meningkatkan penjualan 17% di atas RKAP, dengan Biaya Pokok Produksi yang turun 11,4%. Ini menunjukkan kontribusi nyata PLN NP terhadap misi value creation, khususnya dalam optimalisasi efisiensi biaya di lingkungan PLN Group.”terang Hartanto

Read also:  Menteri LHK Resmikan Ekoriparian UMRI dan Unilak yang Dibangun PHR: Solusi Persoalan Lingkungan

Baca juga: Hijaukan Ekosistem, Kuatkan Ekonomi: PLN NP Dukung Hutan Produksi di Hulu Ciliwung

Di luar bisnis inti, PLN NP juga menunjukkan performa solid pada sektor non-listrik dengan mencatat pendapatan Beyond kWh sebesar Rp985,59 miliar. Pendapatan ini bersumber dari berbagai lini usaha, termasuk proyek internasional di Malaysia, Bangladesh, dan Timor Leste, yang menunjukkan pengakuan pasar global terhadap kapabilitas PLN NP dalam pengelolaan proyek energi lintas batas.

Sejalan dengan komitmen PLN Group dalam mendukung transisi energi bersih, PLN Nusantara Power terus memperkuat peran strategisnya melalui program pengurangan emisi karbon. Pada tahun 2024, emisi karbon berhasil ditekan sebesar 0,846%, atau mencapai 110% dari target tahun 2024, membuktikan komitmen nyata perusahaan menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya soal teknologi hijau, tapi juga soal integritas dalam menjalankan bisnis. Dengan fondasi tata kelola yang kuat, kami siap memperluas kemitraan dan memperkuat peran strategis kami dalam peta transisi energi Indonesia,” tambah Ruly. Selain itu PLN Nusantara Power juga tengah menyelesaikan pengembangan pembangkit listrik sebesar 1589.9 Megawatt (MW) yang tersebar di seluruh Indonesia. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...

Pertamina Siap Impor Minyak Mentah dari AS, Tunggu Payung Regulasi Pemerintah

Ecobiz.asia — PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mengimpor minyak mentah dan LPG dari Amerika Serikat guna memperkuat pasokan kilang dalam negeri. Namun, rencana ini...

Indonesia Finalisasi Second NDC, Emisi Karbon Harus Turun 60 Persen hingga 2035

Ecobiz.asia — Pemerintah Indonesia tengah merampungkan dokumen Second Nationally Determined Contribution (Second NDC), yang akan menjadi arah kebijakan iklim nasional untuk periode 2031–2035. Dokumen ini...

Produksi Ethanol Nasional Terancam Imbas Kesepakatan Tarif Indonesia-AS, Implementasi E5 di Ujung Tanduk

Ecobiz.asia - Kesepakatan perdagangan antara Indonesia-Amerika Serikat yang diumumkan Presiden Donald Trump mengancam produksi ethanol di tanah air. Kesepakatan tersebut membebaskan bea masuk ethanol asal AS...