MORE ARTICLES

Hadapi Musim Kemarau, Kemenhut Surati Perusahaan yang Terindikasi Alami Kebakaran Hutan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan cq Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan (Gakkumhut) akan mengirimkan surat peringatan kepada perusahaan-perusahaan yang terindikasi ada hot spot di areal konsesinya. 

Hal itu dilakukan sebagai upaya preventif pencegahan kebakaran hutan jelang musim kemarau tahun 2025.

Sekretaris Ditjen Gakkumhut Lukita Awang yang didampingi Direktur Penindakan Pidana Kehutanan, Rudianto Saragih Napitu dalam media briefing di Jakarta, Selasa (6/5/2025) menjelaskan Ditjen Gakkumhut saat ini menangani isu Kebakaran Hutan (karhut). 

Baca juga: Menteri LH Beberkan Lima Penyebab Kebakaran Lahan, Soroti Land Clearing Perkebunan Sawit

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, telah dibentuk Desk Koordinasi Penanganan Karhutla pada tanggal 13 Maret 2025 yang dikoordinir oleh Menkopolkam. 

Desk ini dibentuk sebagai upaya khusus dan terkoordinasi untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. 

Dalam Desk ini, Menteri Kehutanan bertugas sebagai anggota Pengarah dan Pengendali, dan Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan sebagai Ketua Desk IV. 

Kemudian pada tanggal 29 April 2025 telah dilakukan Apel Kesiapsiagaan Karhutla Nasional melibatkan para pihak di Provinsi Riau pada tanggal 29 April 2025. 

Pasca apel tersebut dilakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Provinsi Riau. Dari tanggal 2-4 Mei 2025, operasi yang didukung oleh BNPB ini telah dilakukan sebanyak 4 sortie dengan garam yang disemai sejumlah 3.200 kg. 

Baca juga: Data Luas dan Emisi Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia Tahun 2024, Sampai September

Kemenhut dengan kekuatan 34 Daerah Operasi (Daops) Manggala Agni juga telah melakukan upaya patroli pencegahan dan pemadaman karhut di sejumlah lokasi. 

“Upaya-upaya tersebut membuahkan hasil, tercatat sampai dengan Bulan April 2025, berdasarkan pemantauan satelit TERRA/AQUA (MODIS NASA) jumlah titik panas menurun 31% (167 titik panas) dibandingkan periode serupa di tahun 2023 (242 titik panas),” kata Lukita.

Hal ini sejalan dengan menurunnya luas karhutla periode 1 Januari-22 April 2025 sebesar 81% (3.207,54 Ha) dibandingkan 1 Januari-30 April 2023 (16.674,04 Ha).

Rudianto Saragih Napitu menjelaskan, sebagai bagian dari penegakan hukum, pihaknya mengirimkan surat peringatan kepada perusahaan-perusahaan yang terindikasi mengalami kebakaran hutan di areal konsesinya.

Read also:  Komitmen PHR Ciptakan Lingkungan Hijau di Tengah Operasi Tingkatkan Produksi

Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Guntur, Pertamina Geothermal Energy Terjunkan Tim HSSE Bantu Pemadaman

Rudianto menuturkan, pihaknya akan memantau apakah perusahaan tersebut dapat melakukan perbaikan pengendalian kebakaran hutan atau tidak. Selain itu, juga akan teliti apakah kejadian kebakaran yang terjadi masuk dalam ranah Ditjen Gakkum Kehutanan atau tidak.

“”Sekarang kami masing compile (jumlah perusahaannya). Tapi sudah ada beberapa perusahaan yang kami identifikasi,” kata Rudianto. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...