Ecobiz.asia — PT United Tractors Tbk (UT) memperluas program ketangguhan bencana dan pemulihan lingkungan di Jawa Timur melalui serangkaian inisiatif mitigasi, respons darurat, dan pemulihan pascabencana. Program berlangsung di Kota Batu, Kabupaten Lumajang, serta sejumlah wilayah lainnya.
Branch Operation Head UT Cabang Surabaya, Badrun Radhi, mengatakan UT mengembangkan pendekatan berlapis mulai dari pra-bencana, tanggap darurat, hingga pemulihan jangka panjang.
“Ketangguhan tidak hanya dibangun saat bencana terjadi, tetapi melalui kesiapsiagaan dan kolaborasi masyarakat serta pemerintah daerah,” ujarnya di Surabaya, Rabu (3/12/2025).
Di tahap pra-bencana, UT mengembangkan Kampung Tangguh Bencana (KATANA) dan merehabilitasi kawasan lereng Gunung Arjuno bersama pemerintah daerah dan masyarakat. Program ini mencakup revegetasi lahan seluas 567 hektare, penanaman lebih dari 110.000 pohon, serta pengembangan usaha alternatif untuk petani di empat desa binaan.
Transformasi pengelolaan sampah juga menunjukkan hasil signifikan. Desa Sumbergondo berhasil mengurangi 22 ton sampah per bulan melalui bank sampah, kompos, TPS3R, dan budidaya maggot, hingga tidak lagi mengirim sampah ke TPA Kota Batu pada 2024.
Pada fase tanggap darurat, UT mengadakan simulasi gempa dan evakuasi keluarga karyawan bekerja sama dengan BPBD, Satbrimob, dan Basarnas, serta memperkenalkan aplikasi “Red Code” sebagai sistem koordinasi darurat internal. Perusahaan juga aktif terlibat dalam sejumlah agenda edukasi kebencanaan, termasuk Hari Kesiapsiagaan Bencana dan Bulan PRB.
Untuk pemulihan jangka panjang, UT melakukan pembangunan hunian tetap, fasilitas pendidikan, dan pos pantau di wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru. Bantuan logistik, perlengkapan sekolah, serta dukungan sosial diberikan kepada warga dan pelajar di Desa Supit Urang dan Sumbermujur.
UT menegaskan keberlanjutan menjadi fokus utama program pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. “Menjaga lingkungan, membangun ekonomi, dan memperkuat kesiapsiagaan adalah bagian dari perjalanan kolaboratif menuju masa depan yang berkelanjutan,” kata Badrun. ***


