Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) merilis Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Tahun Buku 2024 yang memuat capaian penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasinya.
Laporan ini menegaskan komitmen PHI terhadap praktik keberlanjutan yang sejalan dengan target Indonesia mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih cepat.
Direktur Utama PHI, Sunaryanto, menyatakan bahwa keberlanjutan menjadi pilar utama di tengah dinamika industri migas dan transisi energi.
“Keberlanjutan produksi migas ditentukan oleh penerapan prinsip ESG di seluruh operasi dan bisnis perusahaan,” ujarnya, dikutip Senin (4/8/2025).
Sepanjang 2024, PHI mencatat pemanfaatan energi terbarukan lebih dari 3,8 gigajoule untuk mendukung operasional, serta berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca lebih dari 153,6 ribu ton CO₂e, atau 110 persen di atas target.
Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan seperti B35 dan B40 juga berkontribusi 38,19 persen terhadap reduksi emisi.
Di bidang konservasi, PHI menghemat air hingga 118,6 ribu meter kubik dan mengelola 51 ribu ton limbah dengan pendekatan ekonomi sirkular yang mencakup 93,3 persen timbulan limbah operasional.
Perusahaan juga mencatat pencapaian Biodiversity Action Plan (BAP) sebesar 110 persen dan akurasi pelaporan emisi GRK hingga 108,5 persen.
Dalam aspek sosial, PHI melaksanakan 74 program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) melalui anak perusahaannya: PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), yang menjangkau lebih dari 7.700 penerima manfaat di bidang pendidikan, kesehatan, budaya, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
PHI juga memperkuat tata kelola melalui penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan berhasil mempertahankan sertifikasi SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
“Keberlanjutan bukan sekadar kewajiban pelaporan, tetapi komitmen strategis kami untuk mendukung ketahanan energi nasional sekaligus memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Sunaryanto. ***