Ecobiz.asia — Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 197 megawatt peak (MWp) dengan sistem penyimpanan energi baterai (battery energy storage system / BESS) 320 megawatt hour (MWh) resmi beroperasi di Provinsi Batangas, Filipina.
Fasilitas yang dijalankan Citicore Renewable Energy Corporation (CREC), perusahaan afiliasi Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), diresmikan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr.
PLTS ini dibangun di dua lokasi, yakni Lumbangan (125 MWp) dan Luntal (72 MWp). Dengan dukungan BESS, proyek ini menjadi PLTS hibrida sekaligus baseload pertama di Filipina, sehingga mampu memasok listrik bersih secara kontinyu 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.
CEO Pertamina NRE John Anis menyebut proyek ini sebagai tonggak penting bagi Filipina maupun Pertamina.
“Sebagai pemegang saham CREC, kami sangat mengapresiasi capaian ini karena turut memperkuat portofolio energi terbarukan Pertamina NRE. Ini adalah awal dari target besar CREC untuk menambah kapasitas 1 GW per tahun dalam lima tahun ke depan,” ujar dia dikutip Jumat (19/9/2025).
Selain memperkuat transisi energi, kinerja CREC juga mencatat hasil positif. Pada semester I 2025, perusahaan membukukan pendapatan ₱2,66 miliar (134 juta dolar AS) dengan laba bersih tumbuh 38% menjadi ₱630 juta (32 juta dolar AS). Sejak awal tahun, harga saham CREC naik 32%.
PLTS Batangas diproyeksikan menekan emisi karbon hingga 265.933 ton CO₂e per tahun, setara dengan penanaman lebih dari 12 juta pohon, serta mampu memasok listrik bersih untuk sekitar 158.300 rumah tangga. ***