BSI Luncurkan Green Zakat Framework, Dorong Optimalisasi Zakat untuk Ekonomi Hijau

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menegaskan komitmennya mendukung optimalisasi zakat sekaligus pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui peluncuran Green Zakat Framework.

Inisiatif ini digadang sebagai kerangka kerja zakat hijau pertama di dunia, yang tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pengentasan kemiskinan tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Peluncuran yang digelar di Kantor Pusat BSI, Jakarta, Rabu (27/8/2025) dilakukan bersama United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Acara ini dihadiri Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia Sujala Pant, serta Pimpinan Bidang Pengumpulan BAZNAS Rizaludin Kurniawan.

Read also:  PLN Operasikan BioCNG dari Limbah Sawit di PLTGU Belawan, Hasilkan Listrik Bersih 478 GWh per Tahun

“Green Zakat Framework merupakan solusi untuk memperluas kolaborasi antar lembaga dan meningkatkan minat masyarakat berzakat. Potensi zakat Indonesia mencapai Rp327 triliun, yang bila dioptimalkan dapat menghadirkan kemaslahatan lebih luas sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujar Anggoro Eko Cahyo.

Hingga Juni 2025, penyaluran pembiayaan berkelanjutan BSI mencapai Rp72,8 triliun (unaudited), tumbuh 19,3% secara tahunan (YoY).

Read also:  Manfaatkan Digitalisasi, Nickel Industries Kurangi Sampah Kertas dan Optimalkan Pengelolaan Limbah

Dari jumlah itu, green financing tercatat Rp15,3 triliun (tumbuh 14,5% YoY) dan social financing Rp57,5 triliun (tumbuh 20,6% YoY).

Penyaluran pembiayaan hijau BSI terutama diarahkan pada sektor pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, eco-efficient, energi terbarukan, serta pembiayaan kendaraan listrik.

Selain itu, BSI menjalankan berbagai program berkelanjutan seperti pembangunan green building, program One Home One Tree untuk setiap pencairan pembiayaan rumah, pembangunan charging station, serta penggunaan kendaraan listrik operasional.

Perseroan juga telah mengadopsi standar ISO 26000 untuk mendukung visi Sustainable Beyond Banking dan memperkuat ekosistem ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf).

Read also:  Pembiayaan Hijau BNI Tembus Rp74 Triliun, Melonjak 22,7 Persen dalam 4,5 Tahun

Dari sisi sosial, BSI telah menyalurkan zakat hampir Rp1 triliun dari korporasi dan pegawai. Hingga Mei 2025, penyaluran zakat mencapai Rp65,6 miliar dengan penerima manfaat lebih dari 240 ribu orang. Program pemberdayaan yang dijalankan meliputi Desa BSI, BSI Scholarship, dan Sentra UMKM BSI.

Zakat hijau juga diarahkan mendukung aksi lingkungan, termasuk pemasangan panel surya, pembangunan rumah hijau (greenhouse), manajemen sampah terpadu, hingga pemeliharaan ekosistem laut. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

DSFI Gandeng Xurya, Jadi Pelopor PLTS di Industri Perikanan Indonesia

Ecobiz.asia – PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) menggandeng PT Xurya Daya Indonesia dalam mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 331,08 kWp...

Pertamina Hulu Energi (PHE) Tekankan Manajemen Risiko sebagai Kunci Investasi CCS/CCUS

Ecobiz.asia — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menegaskan bahwa keberhasilan pengembangan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) sangat ditentukan oleh pengelolaan risiko dan...

Susunan Komisaris dan Direksi PGN Terbaru, Ada Nama Wamen Hukum

Ecobiz.asia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Rabu (27/08/25) di Kantor PGN, Jakarta...

Sinar Mas dan EDC Filipina Jalin Kemitraan Strategis Kembangkan Energi Panas Bumi di Indonesia

Ecobiz.asia – PT DSSR Daya Mas Sakti, anak usaha tidak langsung PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang merupakan bagian dari grup Sinar Mas,...

PGN dan NeutraDC Teken MoU Pasok Biomethane untuk Green Data Center Singapura

Ecobiz.asia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, memperkuat langkah bisnis rendah karbon dengan mengembangkan biomethane dari pengolahan limbah kelapa sawit...

TOP STORIES

Norway Praises Indonesia’s Management of RBC REDD+ Funds, Backs Community Grants

Ecobiz.asia - Norway praised Indonesia’s performance in managing result-based contribution (RBC) funds under the REDD+ scheme, saying the country had demonstrated both strong results...

Norwegia Puji Indonesia Soal Pemanfaatan RBC REDD+, Soroti Hibah untuk Masyarakat

Ecobiz – Pemerintah Norwegia memuji kinerja Indonesia dalam memanfaatkan dana result-based contribution (RBC) program REDD+ yang telah berjalan sejak 2022. Hingga tahap III, dana kontribusi...

Indonesia Luncurkan Rencana Investasi RBC Norwegia Tahap IV, Perkuat Agenda FOLU Net Sink

Ecobiz.asia - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meluncurkan Rencana Investasi Result-Based Contribution (RBC) tahap IV kerja sama Indonesia–Norwegia melalui skema pengurangan emisi gas rumah...

DSFI Gandeng Xurya, Jadi Pelopor PLTS di Industri Perikanan Indonesia

Ecobiz.asia – PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) menggandeng PT Xurya Daya Indonesia dalam mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 331,08 kWp...

Indonesia Pushes Stronger Fire Prevention to Secure Carbon Finance

Ecobiz.asia – Indonesia’s Forestry Ministry said on Wednesday that preventing forest fires is essential to safeguarding the credibility of global carbon markets, as the...