MORE ARTICLES

Abler Nordic, Livelihoods Funds, Musim Mas, dan Temasek Foundation Luncurkan Inisiatif Keuangan Berkelanjutan untuk Perkebunan Sawit Ramah Lingkungan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Abler Nordic, Livelihoods Funds, Musim Mas, dan Temasek Foundation meluncurkan SOPRI, sebuah proyek keuangan campuran (blended finance) yang bertujuan untuk mendukung petani kecil kelapa sawit dan mencegah deforestasi. 

Inisiatif ini menargetkan setidaknya 400 petani kecil di Sumatra dengan skema pembiayaan berkelanjutan untuk peremajaan kelapa sawit.

SOPRI menjadi bagian dari Climate Smart Fund yang dikelola oleh Abler Nordic dan didukung oleh Kementerian Iklim dan Lingkungan Norwegia. Temasek Foundation menyediakan modal katalitik untuk menjamin dan mengurangi risiko kredit bagi petani kecil, sehingga mereka dapat memperoleh pinjaman dengan biaya lebih rendah.

Baca juga: Aturan Wajib Parkir Devisa Hasil Ekspor SDA: Peluang dan Tantangan bagi Eksportir Kayu dan Sawit 

Climate Smart Fund akan bertindak sebagai organisasi utama yang mengelola pendanaan dan koordinasi pelaksanaan proyek bersama mitra lokal seperti Koltiva dan Bank Amar. 

Sementara itu, Musim Mas akan memberikan dukungan teknis bagi petani kecil agar memperoleh sertifikasi minyak sawit berkelanjutan dan mengakses pasar. Livelihoods Funds juga berkontribusi dalam pelatihan dan sertifikasi guna membantu petani beralih ke praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan.

Dalam siaran pers yang diterima Ecobiz.asia, Selasa (25/3/2025), dijelaskan di Indonesia, lebih dari 40% lahan sawit dikelola oleh petani kecil. Namun, banyak pohon sawit yang sudah tua sehingga menurunkan hasil panen dan membutuhkan peremajaan.

Baca juga: Sawit Jadi Model Hilirisasi Industri, Hasilkan Produk Turunan Pangan hingga Bahan Bakar

 

Biaya tinggi serta keterbatasan akses pembiayaan mendorong sebagian petani untuk memperluas lahan ke kawasan hutan, yang berkontribusi pada deforestasi dan perubahan iklim.

Pada tahap awal, SOPRI akan mendukung 400 petani kecil di lahan seluas 400 hektare. Program ini mencakup pinjaman jangka panjang untuk peremajaan, pelatihan literasi keuangan, sertifikasi keberlanjutan, bantuan legalisasi hak atas tanah, serta perencanaan desa partisipatif guna memastikan penggunaan lahan yang bertanggung jawab. 

Sebagai imbalannya, para petani berkomitmen untuk tidak membuka lahan di kawasan hutan, yang akan dipantau melalui citra satelit dan verifikasi lapangan.

Read also:  Pertahankan Sertifikasi SMAP, PHR Teguhkan Komitmen Antikorupsi

Proyek ini bertujuan untuk membuktikan bahwa peremajaan sawit yang berkelanjutan dapat menjadi model yang layak dan dapat diperluas. Dalam tahap berikutnya, inisiatif ini menargetkan lebih dari 20.000 petani kecil.

Selain peremajaan sawit, proyek ini juga mengeksplorasi model agroforestri yang tangguh terhadap perubahan iklim. Dengan mengintegrasikan kelapa sawit dengan pohon penaung dan tanaman sela, diharapkan dapat meningkatkan kesehatan tanah, mengatur iklim mikro, serta membantu petani beradaptasi dengan perubahan iklim.

Baca juga: Raksasa Minyak Sawit Musim Mas Raih Pembiayaan Berkelanjutan Senilai 150 Juta Euro dari Rabobank dan HSBC

Abler Nordic menargetkan perluasan Climate Smart Fund dari 10 juta dolar AS menjadi 40 juta dolar AS melalui kombinasi modal investor, jaminan, dan hibah untuk mendukung aksi nyata dalam mitigasi perubahan iklim.

“Membangun hubungan jangka panjang dengan petani kecil, komunitas, dan mitra lokal merupakan inti dari pekerjaan kami. Pendekatan ini memang kompleks dan belum pernah dilakukan sebelumnya, tetapi hasil sejauh ini menunjukkan bahwa kami memiliki model yang tepat untuk memperluas Climate Smart Fund dan menciptakan perubahan jangka panjang bagi petani kecil dan lingkungan,” kata Arthur Sletteberg, Managing Director Abler Nordic.

Sébastien de Royer, Senior Project Manager – Asia Tenggara di Livelihoods Ventures, menambahkan pihaknya percaya pada solusi jangka panjang yang menyelesaikan masalah dari akarnya. 

“Melalui kemitraan ini, kami ingin memberdayakan petani kecil dengan dukungan teknis dan konsultasi agar mereka dapat beralih ke sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan tangguh,” katanya.

Baca juga: Kemenperin Dorong Pemanfaatkan Tankos Kelapa Sawit Jadi Produk Biokimia, Bisa Subtitusi Produk Impor

Sementara itu, Heng Li Lang, Head of Climate and Liveability di Temasek Foundation, menuturkan, nisiatif percontohan ini akan menjadi perubahan besar. 

Dengan membuka akses pembiayaan melalui modal katalitik, petani kecil dapat melakukan peremajaan sawit secara berkelanjutan tanpa menghadapi risiko finansial yang besar. 

“Temasek Foundation berkomitmen untuk membangun kemitraan publik-swasta-filantropi ini bersama Abler Nordic, Livelihoods Funds, dan Musim Mas dalam solusi berbasis alam. Kami tidak hanya menciptakan dampak lingkungan yang positif, tetapi juga membangun solusi jangka panjang yang skalabel dan bermakna,” katanya. ***

Read also:  Agincourt Resources Terus Perkuat Komitmen Keberlanjutan untuk Lingkungan 

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...