Ecobiz.asia — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE/IDX: PGEO) menegaskan komitmennya memperkuat inovasi untuk mendukung target kapasitas 3 gigawatt (GW) energi panas bumi. Hal ini ditegaskan melalui ajang tahunan Geothermal Innovation & Competition (Geovation) 2025 yang digelar di Jakarta pada 26–30 September.
Mengusung tema “Unlocking Indonesia’s Potential: PGE’s Geothermal to Level Up The Energy Towards 3 GW”, Geovation 2025 menghadirkan 62 tim inovasi terbaik dari total 141 tim yang berpartisipasi dari seluruh wilayah kerja dan proyek PGE. Inovasi yang dipamerkan mencakup operasi, digitalisasi, program CSR/ESG, serta dukungan teknis.
Tahun ini, kontribusi nilai ekonomi dari inovasi yang dihasilkan mencapai Rp590,8 miliar, meningkat 73% dibandingkan 2024.
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menegaskan inovasi menjadi kunci dalam mendorong transformasi perusahaan.
“PGE memiliki semua sumber daya untuk menjadi produsen panas bumi terbesar di dunia. Dengan semangat kompetitif dan kolaborasi yang solid, kami optimis bisa menambah 1 GW kapasitas dalam 2–3 tahun ke depan,” ujarnya, Kamis (2/10).
Sejak diluncurkan pada 2010, Geovation tidak hanya menjadi kompetisi internal, tetapi juga ajang apresiasi bagi pekerja yang menciptakan perbaikan berkelanjutan. Tim pemenang akan mewakili PGE di forum inovasi Subholding Pertamina Power & NRE dan berlanjut ke Annual Pertamina Quality Awards 2026.
Saat ini PGE mengelola 15 wilayah kerja panas bumi dengan kapasitas terpasang 1.932 MW, yang menyumbang sekitar 70% kapasitas panas bumi nasional. Potensi ini setara dengan pengurangan emisi sekitar 10 juta ton CO₂ per tahun.
Lewat inovasi berkelanjutan, PGE menargetkan untuk memperkuat perannya sebagai tulang punggung transisi energi nasional dan mendukung agenda Indonesia menuju net zero emission 2060. ***