MORE ARTICLES

PGE Catat Kinerja Operasional Positif, Targetkan Ekspansi Agresif Menuju 1,7 GW di 2033

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Seiring meningkatnya kebutuhan energi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) terus memperkuat perannya sebagai pionir transisi energi bersih melalui peningkatan kinerja operasional dan ekspansi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang panas bumi, saat ini PGE mengelola kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 megawatt (MW), menjadikannya perusahaan panas bumi dengan kapasitas terpasang terbesar di Indonesia.

Baca juga: PGE Sinkronkan PLTP Lumut Balai Unit 2, Energi Bersih 55 MW Siap Masuk ke Jaringan Listrik Nasional

Kapasitas ini terbagi menjadi 672,5 MW dikelola mandiri dan 1.205 MW dikelola melalui skema Kontrak Operasi Bersama (Joint Operation Contract/JOC), dengan hasil produksi listrik pada 2024 mencapai 4.827,22 gigawatt hour (GWh).

Produksi ini tumbuh 1,96% secara year-on-year (2023 vs 2024) dengan kontribusi signifikan dari beberapa area seperti Kamojang (+5,36%), Lahendong (+0,40%), dan Lumut Balai (+2,72%).

Energi panas bumi yang dikelola PGE ini menyuplai lebih dari 2 juta rumah tangga di Indonesia sekaligus berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 9,7 juta ton CO₂ per tahun.

Tak hanya fokus pada produksi listrik, PGE juga menjaga komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Komitmen ini tercermin dari 18 penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendali Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), termasuk 14 kali berturut-turut oleh PGE Area Kamojang, menjadikan PGE satu-satunya perusahaan dengan pencapaian ini.

Baca juga: Sambut Target Energi Bersih dalam RUPTL PLN, PGE Genjot Proyek Panas Bumi

Ke depan, PGE menargetkan kapasitas terpasang yang dikelola mandiri sebesar 1 gigawatt (GW) dalam 2 tahun mendatang, dan 1,7 GW pada 2033. Untuk itu, PGE tengah mendorong peningkatan produksi, eksplorasi, dan pengembangan WKP baru, termasuk proyek Lumut Balai Unit 2 yang ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini.

Langkah ini sejalan dengan upaya PGE dalam mendukung transisi energi nasional, memperkuat ketahanan energi, dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.

Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW, terbagi 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 70% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

Read also:  Pertamina Gandeng Genvia Kembangkan Hidrogen Hijau dari Panas Bumi Lewat Teknologi SOEL

Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060. PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 18 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Peringkat &
Keterlibatan ESG.

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...