MORE ARTICLES

PLN dan Pemkab Gayo Lues Kerja Sama Kembangkan PLTMH, Tiga Lokasi Jadi Prioritas

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – PT PLN (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues, Aceh, untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan sektor ketenagalistrikan, Kamis (22/5/2025), di Banda Aceh. 

Kerja sama ini menjadi bagian dari upaya percepatan transisi energi dan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi, mengatakan bahwa sinergi lintas sektor ini merupakan langkah strategis menuju target Net Zero Emissions.

Baca juga: Hijaukan Ekosistem, Kuatkan Ekonomi: PLN NP Dukung Hutan Produksi di Hulu Ciliwung

Ia juga menyatakan kesiapan PLN dalam menyambut investor untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis hidro, dengan catatan tetap menjaga keberlanjutan lingkungan, khususnya daerah aliran sungai (DAS).

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Mundhakir, menuturkan bahwa nota kesepahaman ini akan menjadi proyek percontohan untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), PLTMH, dan Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro (PLTPH) di Indonesia.

Menurut data PLN, hingga kini pemanfaatan energi hidro di Aceh baru mencapai 34,12 megawatt (MW) dari total potensi 3.619 MW. Di Gayo Lues sendiri, terdapat 16 lokasi potensial pengembangan PLTMH, dengan tiga lokasi prioritas yaitu Aih Selah, Aih Nuso, dan Nengar II.

Baca juga: RUPTL 2025–2034: Ambisi Transisi Energi Hijau dan Tantangan Implementasi

Bupati Gayo Lues, Suhaidi, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. 

Ia berharap wilayahnya dapat menjadi prioritas nasional dalam pengembangan ketenagalistrikan, mengingat potensi besar yang dimiliki, termasuk tiga DAS yang belum dimanfaatkan secara optimal.

“Pemanfaatan sumber daya ini sangat penting untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah daerah siap bekerja sama dengan para investor,” ujar Suhaidi.

PLN menyebut, kerja sama ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kemandirian energi lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak, tetapi juga sebagai upaya menurunkan emisi karbon sejalan dengan komitmen nasional terhadap pengendalian perubahan iklim. ***

Read also:  Dari Kebijakan ke Aksi Nyata: Melihat Operasionalisasi FOLU Net Sink di Lapangan

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...