Ecobiz.asia – Organisasi konservasi global, Saving Nature, mengumumkan aksi pengamanan hutan hujan di Ekosistem Leuser, Sumatra, seluas 155 ekar (sekitar 62,7 hektare).
Langkah ini bertujuan melindungi koridor satwa liar dari ancaman deforestasi akibat industri kelapa sawit.
“Fokus Saving Nature adalah menangani ancaman mendesak terhadap keanekaragaman hayati. Akuisisi ini merupakan langkah signifikan dalam melindungi habitat yang terancam oleh deforestasi akibat kelapa sawit,” ujar Brian Rodgers, anggota Dewan Manajemen Saving Nature dalam keterangannya dikutip Rabu (26/3/2025).
Baca juga: Pertamina EP Tambun Field Jajaki Konservasi Surili di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP)
“Ini bukan hanya soal melindungi lahan, tetapi juga masa depan keanekaragaman hayati,” imbuhnya.
Ekosistem Leuser menjadi habitat bagi lebih dari 5.000 spesies, termasuk mamalia, burung, reptil, amfibi, dan tumbuhan.
Kawasan ini juga merupakan satu-satunya tempat di dunia di mana badak, gajah, harimau, dan orangutan Sumatra hidup berdampingan. Aksi ini memastikan adanya jalur pergerakan bagi spesies yang terancam punah, seperti gajah Sumatra, guna menjaga keragaman genetik dan kelangsungan hidupnya.
Sejak 2018, Saving Nature telah berupaya memulihkan jalur migrasi gajah dan satwa liar lainnya, melawan perburuan liar, serta menghubungkan kembali hutan yang terfragmentasi.
Hingga kini, lebih dari 1.300 hektare lahan telah diamankan untuk menghubungkan kawasan konservasi gajah seluas 5.500 hektare yang ditetapkan pemerintah dengan 300.000 hektare hutan lindung.
Baca juga: RI-AS Tuntaskan Debt for Nature Swap Senilai 35 Juta Dolar AS untuk Konservasi Terumbu Karang
Aksi terbaru ini memperkuat koridor yang melindungi satwa liar dari tekanan ekspansi kelapa sawit.
Dengan dukungan donor dan mitra, koridor ini akan dikelola secara aktif untuk mencegah degradasi, sekaligus menjadi model konservasi berbasis masyarakat yang menyeimbangkan pembangunan manusia dengan perlindungan satwa liar. ***