Ecobiz.asia – PT Pertamina Gas (Pertagas) mempercepat program penghijauan di berbagai daerah untuk mendukung target pengurangan emisi karbon pemerintah dan Pertamina Holding.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Pertagas menanam ribuan pohon dan mangrove serta merehabilitasi hutan adat dan terumbu karang.
Corporate Secretary Pertagas, Sulthani Adil Mangatur, mengatakan upaya ini sejalan dengan target pemerintah menurunkan emisi 31,89 persen pada 2030 dan net zero emission (NZE) pada 2060.
“Pertagas mendukung target Pertamina Holding untuk mengurangi emisi hingga 1,6 juta metrik ton CO2 pada 2025, naik dari target tahun ini sebesar 1,09 juta metrik ton,” ujarnya, Selasa (29/7/2025).
Penghijauan dilakukan di Pangkalan Brandan, Bengkalis, Dumai, Muara Jambi, Banyuasin, Palembang, Prabumulih, Bontang, dan Indramayu. Di Pangkalan Brandan, Pertagas menanam 2.000 mangrove untuk mencegah abrasi dan banjir. Sementara di Dumai, 1.000 mangrove ditanam guna menjaga ekosistem laut.
Dalam peringatan Hari Mangrove Sedunia (18/7/2025), Pertagas menggandeng 275 siswa SMAN 1 Juntinyuat dan Kelompok Tani Hutan Mangrove Junti Indah Lestari menanam 300 mangrove dan membersihkan Pantai Rembat, Indramayu. Aksi ini didukung Dinas Kehutanan Jawa Barat, Koramil, Polres, dan mahasiswa KKN Universitas Wiralodra.
Pertagas juga menanam 1.000 pohon untuk konservasi hutan adat Kesumbo Ampai di Bengkalis, serta 400 pohon di kawasan perkotaan Palembang bersama pemerintah daerah dan masyarakat. Jenis pohon yang ditanam termasuk bambu kuning, pinang, trembesi, dan tabebuya.
“Mangrove memiliki kemampuan menyerap emisi karbon lebih tinggi dibanding hutan hujan,” kata Sulthani.
Ia menegaskan penghijauan akan terus dilakukan sebagai bagian dari komitmen Pertagas mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 13 tentang penanganan perubahan iklim. ***