Ecobiz.asia – Berikut ini adalah laporan bulanan perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia per Juli 2025.
IDXCarbon melaporkan volume perdagangan mencapai 35 ton CO₂ ekuivalen dengan nilai transaksi Rp2,92 miliar, naik tajam dibanding bulan sebelumnya yang hanya 8 ton CO2 ekuivalen senilai Rp490,8 juta.
Jumlah peserta juga meningkat menjadi 116 dari 112 peserta di Juni, menandakan tumbuhnya minat terhadap mekanisme perdagangan karbon. Namun, jumlah proyek yang tercatat di bursa tetap stabil sebanyak delapan proyek tanpa penambahan baru.
Perdagangan sepanjang bulan didominasi oleh Marketplace dengan volume 19 ton CO₂ ekuivalen senilai Rp1,12 miliar, diikuti Regular Market sebanyak 16 ton CO₂ ekuivalen bernilai Rp1,79 miliar. Tidak ada transaksi di Negotiated Market maupun Auction Market pada periode ini.
Secara akumulatif, sejak awal tahun hingga Juli 2025, volume perdagangan karbon mencapai 691.339 ton CO₂ ekuivalen dengan nilai total Rp27,3 miliar. Sebagian besar transaksi berasal dari Negotiated Market yang telah mendominasi perdagangan sejak awal tahun.
Peningkatan aktivitas pada Juli mencerminkan kebangkitan pasar karbon domestik setelah periode yang relatif lesu, dengan sertifikat berbasis teknologi dan energi terbarukan menjadi yang paling banyak diperdagangkan.
Tren ini menegaskan peran pasar karbon dalam mendukung target penurunan emisi nasional melalui mekanisme berbasis pasar. ***
Silakan simak laporan bulanan perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia per Juli 2025: