MORE ARTICLES

MOL dan Marubeni Bentuk Perusahaan Patungan, Intip Pasar Kredit Karbon Berbasis Alam

MORE ARTICLES

 Ecobiz.asia – Mitsui O.S.K. Lines, Ltd. (MOL) dan Marubeni Corporation mengumumkan pembentukan perusahaan patungan bernama Marubeni MOL Forests Co., Ltd., yang akan berfokus pada penciptaan dan perdagangan kredit karbon berbasis alam (Nature Based).

“Perusahaan ini bertujuan untuk mendukung pelestarian lingkungan global serta pembangunan masyarakat berkelanjutan dengan memproduksi, memperdagangkan, dan melakukan penghapusan proksi kredit karbon berbasis alam,” demikian dikutip dari pernyataan pers yang diterima, Selasa (21/1/2025).

Sebagai proyek pertama, perusahaan ini berencana untuk membangun hutan baru seluas 10.000 hektare di India. Kredit karbon dari proyek ini diharapkan mulai tersedia pada 2028.

Baca juga: Sumitomo Forestry Garap Konsesi Restorasi Gambut di Kalimantan Tengah, Incar Pasar Karbon

Dalam beberapa tahun terakhir, gerakan global menuju dekarbonisasi semakin intensif. 

Kredit karbon berbasis alam, yang secara langsung menghilangkan CO2 dari atmosfer melalui metode seperti penghijauan dan teknologi penangkapan karbon, telah menjadi perhatian utama. 

Kredit karbon berbasis alam tidak hanya menyerap CO2, tetapi juga memberikan manfaat tambahan, seperti konservasi keanekaragaman hayati, perbaikan tanah, dan pelestarian air.

MOL dan Marubeni akan menyediakan kredit karbon berbasis alam melalui proyek ini untuk memperkuat inisiatif menuju masyarakat rendah karbon dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan global.

Baca juga: Indonesia Resmi Mulai Perdagangan Karbon Internasional, Menteri LH: Dukung Pengurangan Emisi GRK

Sejak 2021, Marubeni telah merumuskan visi jangka panjang terkait perubahan iklim dan menjadikan strategi hijau sebagai salah satu kebijakan utama dalam strategi manajemen jangka menengahnya. Perusahaan ini juga mengelola proyek hutan berkelanjutan di Indonesia dan Australia untuk konservasi keanekaragaman hayati dan penyerapan CO2.

Sementara Grup MOL, melalui rencana manajemen BLUE ACTION 2035, menargetkan emisi gas rumah kaca nol bersih pada 2050. Proyek ini juga mendukung visi lingkungan grup, termasuk target penghapusan 2,2 juta ton CO2 kumulatif pada 2030.

“Kolaborasi ini menjadi langkah strategis dalam memanfaatkan potensi hutan untuk membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan,” demikian siaran pers tersebut. ***

Read also:  Atasi Gagal Panen Berulang, Pertamina EP Sukowati Field Dukung Implementasi Program SRI di Tuban

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...