Ecobiz.asia – Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang tergabung Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) berhasil mengembangkan pouch biodegradable atau kantong kemasan daur ulang yang berbahan dasar limbah padi dan kulit singkong untuk digunakan sebagai alternatif kemasan ramah lingkungan.
Selain ramah lingkungan, wadah ini efektif untuk mengurangi sampah plastik.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) tim mahasiswa yang dibimbing oleh Dr Annie Mufyda Rahmatika, berhasil membuat inovasi berupa kantong kemasan daur ulang ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah padi dan limbah kulit singkong yang dinamakan Casspa Pouch.
Baca juga: Jokowi Teken Perpres No 77 Tahun 2024, Pertambangan Wajib Percepat Pembangunan Persemaian
Tim beranggotakan Ananda Mutiara Dewi (Pengembangan Produk Agroindustri, 2022), Adinda Indriani Ayu Rizqi (Pengembangan Produk Agroindustri, 2022), Rizqina Zukhrufi ‘Ilma (Pengembangan Produk Agroindustri, 2022), Oudy Nur Syafitri (Pengembangan Produk Agroindustri, 2023), dan Vanya Khairunnisa (Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, 2023)
“Casspa Pouch memiliki sifat bisa didaur ulang, tidak menyebabkan penumpukan sampah dan kerusakan lingkungan,” kata Mutiara Dewi dalam keterangan yang dikutip, Kamis, 8 Agustus 2024.
Mutiara menyebutkan, limbah kulit singkong dan limbah padi memiliki unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah. Ini menjadikan kantong Casspa Pouch dapat dimanfaatkan sebagai pupuk atau media tanam setelah tidak lagi digunakan untuk memaksimalkan nilai guna produk.
Selain ramah lingkungan, kantong dibuat dengan desain yang unik dengan adanya handle pada kemasan sehingga lebih fleksibel, nyaman, mudah digunakan, dan mudah dibawa oleh konsumen.
Tidak hanya itu, kantong Casspa Pouch juga menawarkan jasa desain sticker yang dapat ditempelkan pada kemasan serta dapat memenuhi permintaan penambahan dekorasi pita pada kemasan.
Keunggulan lainnya, menurut Mutiara, Casspa Pouch memiliki ketahanan pada air dan minyak karena adanya penambahan dan pelapisan bioplastik pada kertas yang terbuat dari sekam padi.
“Adanya bioplastik pada Casspa Pouch dapat memberikan perlindungan terhadap air dan minyak, serta dapat meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan,” jelasnya.
Untuk memudahkan konsumen dalam menggunakan kantong Casspa Pouch, dilengkapi dengan barcode yang berisi video panduan mengenai cara pemanfaatan pouch menjadi pupuk setelah tidak lagi digunakan.
Selain itu, penerapan produk kemasan eco-friendly akan meningkatkan profit dan reputasi bagi pelaku usaha karena dapat memberikan nilai tambah bagi sosial dan lingkungan.
“Kami ingin menawarkan keunggulan fungsional dan estetika yang unik pada kemasan pouch ramah lingkungan yang memadukan sifat thermoplastic dari pati kulit singkong dan kekuatan dari limbah padi. Harapannya, Casspa Pouch dapat menjadi pilihan ideal untuk solusi kemasan yang inovatif dan berkelanjutan.” jelas Annie Mufyda Rahmatika. ***