Ecobiz.asia – Pemerintah Selandia Baru berkomitmen untuk mendampingi Indonesia untuk meningkatkan kontribusi energi panas bumi guna memenuhi komitmen Indonesia terhadap perubahan iklim dan target energi terbarukan.
Lewat Program Pembangunan Indonesia-Aotearoa New Zealand Geothermal Energy Programme (PINZ), Pemerintah Selandia Baru akan menyediakan pendampingan teknis dan peningkatan kapasitas di tiga bidang utama yaitu kerangka regulasi, eksplorasi panas bumi, serta peningkatan keterampilan teknis dan kapasitas tenaga kerja.
“Kami berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam mewujudkan ambisi panas buminya melalui berbagi pengetahuan, teknologi mutakhir, dan kemitraan bisnis yang kuat,” kata Cecilia Shand, Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia dalam keterangannya disela The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 di Jakarta, Rabu, 18 September 2024.
Baca juga: Medco Power Raih Lisensi Panas Bumi Baru di Sumatera Utara, Potensi 40 MW
PINZ adalah program lima tahun yang berfokus pada penyediaan pendampingan teknis dan peningkatan kapasitas di tiga bidang utama: kerangka regulasi, eksplorasi panas bumi, serta peningkatan keterampilan teknis dan kapasitas tenaga kerja.
Selandia Baru dikenal mampu mengoptimalkan potensi panas buminya. Energi panas bumi menjadi sumber energi terbarukan yang menyediakan sekitar 18% dari total pasokan listrik negara tersebut pada tahun 2023. Total sumber daya energi terbarukan berkontribusi 88,1% terhadap pasokan listrik seluruh negara tersebut menjadikannya kontribusi energi terbarukan tertinggi di dunia.
Keberhasilan Selandia Baru dalam pengembangan panas bumi didorong oleh riset dan ilmu pengetahuan, pengalaman internasional di bidang teknik dan teknis, serta penggunaan teknologi canggih yang sejalan dengan pengembangan panas bumi dalam konteks ekosistem yang lebih luas.
Baca juga: Presiden Jokowi Geregetan Perizinan Panas Bumi Lamban: Bisa 5-6 Tahun
Sementara Indonesia, memiliki potensi panas bumi terbesar kedua di dunia. Potensi panas bumi Indonesia sebesar 23,6 GW, namun pemanfaatannya baru mencapai 2,6 GW atau sekitar 11,02%.
Panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling dapat diandalkan di Indonesia karena potensi sumber daya yang besar dan karakteristik beban dasar (baseload). Komitmen Indonesia terhadap transisi energi menjadi fokus utama selama IIGCE 2024. ***