Dialog dengan ART TREES, IDCTA Intip Semua Peluang Perdagangan Karbon Hutan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – IDCTA (Indonesia Carbon Trade Association) menjajaki semua peluang untuk masuk ke pasar karbon global dengan memanfaatkan berbagai standar internasional.

Apalagi, dengan kondisi geografis Indonesia yang luas dan beragam topografi, tidak ada satu standar yang baku yang berlaku untuk seluruh bentang lahan.

Ketua IDCTA, Riza Suarga menyatakan pihaknya terus memperkuat daya saing anggotanya yang mayoritas pengembang proyek karbon, agar mampu menavigasi pasar global.

“ART TREES bisa menjadi opsi baru bagi anggota untuk menyesuaikan pendekatan sesuai kondisi di lapangan,” ujarnya disela dialog dengan Sekretariat Architecture for REDD+ Transactions (ART) di Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Dialog tersebut dihadiri langsung Managing Director ART Christina Magerkurth. ART TREES adalah standar kredit karbon berbasis yurisdiksi yang dikembangkan oleh ART untuk mendukung pendanaan pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+).

Read also:  Indonesia Finalisasi Second NDC, Emisi Karbon Harus Turun 60 Persen hingga 2035

Menerapkan pendekatan yurisdiksi berarti ART TREES hanya dapat menerima pendaftaran dari pemerintah nasional atau subnasional. Meski demikian, dimungkinkan adanya kemitraan dengan sektor swasta (public-private partnership).

IDCTA menyoroti potensi standar ART TREES sebagai alternatif bagi pengelolaan karbon hutan, khususnya di wilayah yang kurang sesuai dengan metodologi lain seperti VERRA atau Gold Standard.

“Landscape Indonesia ini sangat beragam. Saya melihat ada metodologi Verra yang nggak cocok misalnya di daerah tertentu. Tapi mungkin ART bisa lebih cocok , ataupun gold standard misalnya lebih cocok. Jadi kita ingin memperkaya anggota untuk lebih paham mana yang kira-kira menarik dan mana yang bisa didorong untuk dimaksimalkan. Toh ini semuanya untuk perbaikan lingkungan, manfaatnya juga lebih baik,” kata Riza.

Read also:  Jelang COP30, Indonesia Harapkan Dukungan UNFCCC untuk Pengembangan Pasar Karbon

Selain itu, lanjut Riza, ART TREES juga membuka peluang untuk kemitraan publik-swasta dalam implementasinya. “Banyak anggota kami memiliki kedekatannya dengan pemerintah daerah misalnya, bahkan pemerintah daerah itu kemitraan dengan para anggota kita itu cukup kuat. Jadi saya pikir ini juga satu peluang yang menarik,” katanya.

Menurut Riza, meski skema ART TREES diimplementasikan dengan pendekatan yurisdikasi, namun dalam pelaksanaannya pemerintah tidak akan bisa sendirian. Kolaborasi dengan sektor swasta akan menjadi sangat penting.

Read also:  Tiga Perusahaan Sudah Daftar Komersialiasi CCS/CCUS, Indonesia Siap Jadi Hub Regional Penyimpanan Karbon

Selain menawarkan fleksibilitas metodologi melalui pendekatan reduksi emisi, restorasi, dan high forest low deforestation, Riza menekankan bahwa ART TREES juga telah diakui untuk skema internasional seperti CORSIA. Hal ini membuka peluang pembiayaan lebih luas bagi proyek karbon kehutanan di Indonesia.

Dialog ini diharapkan memperkaya pemahaman anggota IDCTA dalam memanfaatkan standar karbon global yang relevan dengan karakteristik hutan Indonesia, sekaligus mendorong adopsi berbagai mekanisme untuk mempercepat pendanaan dan pengelolaan hutan nasional. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Tinggalkan Teknologi Boros Energi, Nickel Industries Beralih dari RKEF ke HPAL

Ecobiz.asia – Nickel Industries Limited terus bergerak dalam upaya dekarbonisasi industri nikel. Perusahaan ini secara bertahap meninggalkan teknologi pirometalurgi konvensional (RKEF) dan beralih ke teknologi...

Apolpo Gandeng SOLA Jajaki Pengembangan Proyek CCUS di Indonesia, Siap Dirikan Center of Exellence

Ecobiz,asia – Perusahaan teknologi karbon asal Amerika Serikat, Apolpo, menjalin kemitraan eksklusif dengan PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) untuk mengembangkan proyek Carbon Capture,...

Thorcon Kantongi Persetujuan BAPETEN, Pembangunan Pembangkit Listrik Nuklir Pertama RI Makin Dekat

Ecobiz.asia – PT Thorcon Power Indonesia (TPI) resmi mengantongi persetujuan evaluasi tapak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Thorcon 500 di Pulau Kelasa, Kepulauan Bangka...

Pertagas-Krakatau Steel Sinergi Pipanisasi BBM 96 Km, Dorong Ekonomi Berkelanjutan

Ecobiz.asia – PT Pertamina Gas (Pertagas) memulai proyek pipanisasi BBM Cikampek–Plumpang melalui pengiriman perdana pipa baja hasil kerja sama dengan PT Krakatau Steel (Persero)...

Terapkan Co-firing di PLTU, PLN Nusantara Power Hasilkan 472,2 GWh Energi Hijau pada Semester I 2025

Ecobiz.asia – PLN Nusantara Power mencatat produksi energi bersih sebesar 472,2 gigawatt hour (GWh) pada semester pertama 2025, setara dengan pengurangan emisi karbon 525...

TOP STORIES

Tinggalkan Teknologi Boros Energi, Nickel Industries Beralih dari RKEF ke HPAL

Ecobiz.asia – Nickel Industries Limited terus bergerak dalam upaya dekarbonisasi industri nikel. Perusahaan ini secara bertahap meninggalkan teknologi pirometalurgi konvensional (RKEF) dan beralih ke teknologi...

Apolpo Gandeng SOLA Jajaki Pengembangan Proyek CCUS di Indonesia, Siap Dirikan Center of Exellence

Ecobiz,asia – Perusahaan teknologi karbon asal Amerika Serikat, Apolpo, menjalin kemitraan eksklusif dengan PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) untuk mengembangkan proyek Carbon Capture,...

AVEVA Dorong Transformasi Industri Digital untuk Dukung Target Net Zero Indonesia

Ecobiz.asia – AVEVA menegaskan komitmennya mendukung transformasi digital industri di Indonesia guna mendorong efisiensi dan keberlanjutan. “Indonesia adalah salah satu pasar industri paling dinamis di...

Tekanan Pasar Nikel Global Jadi Momentum Indonesia Pimpin Pertambangan Hijau

Ecobiz.asia – Pasar nikel global diproyeksikan menghadapi tekanan berkelanjutan akibat kelebihan pasokan, melemahnya permintaan dari sektor baterai, dan dominasi produksi dari Indonesia serta China. S&P...

Thorcon Kantongi Persetujuan BAPETEN, Pembangunan Pembangkit Listrik Nuklir Pertama RI Makin Dekat

Ecobiz.asia – PT Thorcon Power Indonesia (TPI) resmi mengantongi persetujuan evaluasi tapak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Thorcon 500 di Pulau Kelasa, Kepulauan Bangka...