Ecobiz.asia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, menyiapkan tiga inisiatif utama untuk mempercepat transisi energi bersih dan mendukung target Net Zero Emission (NZE) Pertamina pada 2060.
Direktur Utama PGN Arief S. Handoko mengatakan langkah ini sejalan dengan peta jalan NZE Pertamina yang mengacu pada dua pilar utama: legacy business decarbonization dan low carbon business.
“Tiga inisiatif ini menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih hijau,” ujarnya dalam penandatanganan dokumen penguatan komitmen NZE Pertamina, Senin (11/8/2025).
Pertama, perluasan jaringan gas rumah tangga (jargas) dengan target 1 juta sambungan pada 2034 yang diproyeksikan menekan emisi hingga 398 ribu ton CO2.
Kedua, pengembangan bahan bakar gas (BBG) dan infrastruktur beyond pipeline seperti CNG dan LNG untuk menjangkau wilayah Indonesia tengah dan timur, sekaligus mengurangi emisi sektor transportasi.
Ketiga, produksi biomethane dari biogas limbah organik yang dialirkan melalui infrastruktur gas eksisting, berpotensi memangkas 150 ribu ton CO2 per tahun.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, menambahkan program ini masuk dalam rencana umum penyediaan gas bumi 2025–2029.
“Kami ingin membangun infrastruktur terintegrasi dan memastikan pasokan gas bumi yang andal bagi pelanggan,” ujarnya.
Hingga Juni 2025, PGN mencatat penurunan emisi 18.631 tCO2e atau 22% di atas target. Capaian ini, menurut PGN, menjadi kontribusi langsung terhadap dekarbonisasi Pertamina Group sekaligus memperkuat peran gas bumi sebagai energi transisi menuju NZE 2060. ***