Kementerian ESDM Tuntaskan Kajian Teknis Implementasi Biodiesel B50, Ada Tiga Opsi Blending FAME-HVO

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menuntaskan uji tes laboratorium formula pencampuran bahan bakar nabati untuk implementasi kebijakan biodiesel B50.

Formula pencampuran akan dipilih setelah dikonsolidasikan dengan kajian keekonomian yang telah dilakukan oleh Sucofindo.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan hasil uji lab formulasi pencampuran dan kajian ekonomi akan dikonsolidasikan pada pertemuan lintas kementerian yang dijadwalkan pada 23 Juli 2025.

Baca juga: Eco RunFest 2025 Siap Digelar, Pertamina Dorong Energi Bersih dan Daur Ulang

Read also:  Kemenhut–IPB Kembangkan Teknologi Reproduksi dan Biobank ala ‘Jurassic Park’ untuk Satwa Liar

“Setelah itu baru kita pikirkan apakah mau road test atau tidak,” katanya ketika ditemui saat Seminar Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Eniya mengungkapkan ada tiga formula pencampuran yang telah dilakukan uji lab oleh Kementerian ESDM, yakni 50% FAME (Fatty Acid Methyl Ester) murni, 40% FAME ditambah 10% HVO (Hydrotreated Vegetable Oil), serta 35% FAME dan 15% HVO.

Ia menjelaskan, HVO merupakan hasil hidrogenasi dari minyak nabati seperti CPO (Crude Palm Oil) yang menghasilkan bahan bakar dengan kandungan karbon lebih rendah dibanding FAME. 

Read also:  Indonesia Resmi Luncurkan Standar Pengungkapan Keberlanjutan, Jadi Landasan Insentif Fiskal Hijau

Namun dari sisi biaya, HVO jauh lebih mahal. Oleh karena itu, keputusan penggunaan salah satu dari tiga formula tersebut akan bergantung pada hasil kajian keekonomian yang kini sedang dihitung.

Baca juga: Dukung Kebijakan Pemerintah, Kilang Pertamina Internasional Produksi dan Salurkan Biodiesel B40

“Kalau secara feeling saya, yang 35–15 (FAME–HVO) mungkin akan kita drop. 40–10 lebih feasible karena infrastrukturnya sudah siap, tinggal nambah HVO saja,” ujarnya. 

Read also:  Cetak Rimbawan Unggul, Kemenhut Resmikan ASN Corporate University

Sementara formula 50% FAME penuh membutuhkan infrastruktur tambahan, karena kapasitas produksi biodiesel perlu ditingkatkan.

Eniya menambahkan pemerintah juga tengah menyusun roadmap implementasi B50 secara bertahap. Roadmap akan menggambarkan arah kebijakan jangka menengah dan panjang implementasi Biodiesel B50.

Penyusunan roadmap ini juga menindaklanjuti masukan dari Ombudsman agar kebutuhan lintas sektor, termasuk pertanian, bisa terpetakan dengan jelas. Hal ini mencakup estimasi kebutuhan bahan baku seperti CPO maupun UCO (Used Cooking Oil), serta skenario pengembangan infrastruktur dan produksi ke depan. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Kemenhut dan Satgas PKH Musnahkan 360 Hektare Sawit Ilegal di TN Gunung Leuser

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama Satgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan (PKH) memulai langkah pemulihan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dengan memusnahkan ratusan...

RAPIMNAS APHI Pilih Soewarso Sebagai Ketua Umum Usai Indroyono Soesilo Jadi Dubes AS

Ecobiz.asia - Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) 2025 menetapkan Dr. Soewarso sebagai Ketua Umum Pergantian Antar Waktu untuk masa bakti...

Link Download Permen LH No 8/2025 Tentang Balai Pengelolaan Ekosistem Gambut dan Mangrove (BPEGM)

Ecobiz.asia – Berikut ini adalah link download Peraturan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kerja...

KLH Bentuk Balai Pengelolaan Ekosistem Gambut dan Mangrove (BPEGM), Ini Tugasnya

Ecobiz.asia – Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) resmi membentuk Balai Pengelolaan Ekosistem Gambut dan Mangrove (BPEGM), sebagai unit pelaksana teknis (UPT) yang...

Minat Masyarakat Tinggi, Kapasitas PLTS Atap Tembus 538 MWp

Ecobiz.asia – Kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di Indonesia telah mencapai 538 megawatt-peak (MWp) hingga Juli 2025, naik dari 495 MWp...

TOP STORIES

Kemenhut dan Satgas PKH Musnahkan 360 Hektare Sawit Ilegal di TN Gunung Leuser

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama Satgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan (PKH) memulai langkah pemulihan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dengan memusnahkan ratusan...

PHKT Dukung Pengembangan Kepemimpinan ASN di Penajam Paser Utara

Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyelenggarakan...

RAPIMNAS APHI Pilih Soewarso Sebagai Ketua Umum Usai Indroyono Soesilo Jadi Dubes AS

Ecobiz.asia - Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) 2025 menetapkan Dr. Soewarso sebagai Ketua Umum Pergantian Antar Waktu untuk masa bakti...

Gas Bumi PGN Bikin RSUP Kariadi Hemat Rp3 Miliar Setahun

Ecobiz.asia – PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Subholding Gas Pertamina, resmi menyalurkan gas bumi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang. Pasokan perdana...

Dukung Ketahanan Iklim, Pertamina EP Tanam Pohon di Lima Desa Kalimantan Selatan

Ecobiz.asia – PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field, Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, menggelar program penanaman pohon di lima desa binaan Program Kampung Iklim...