Ecobiz.asia – Tunas Sawa Erma (TSE) Group meresmikan fasilitas energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit pertama di Papua Selatan.
Dua fasilitas yang dioperasikan melalui anak usaha PT Berkat Cipta Abadi ini meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dan Compressed Biomethane Gas (CBG).
Presiden Komisaris TSE Group, Robert Seung, menyatakan inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam upaya perusahaan membangun industri kelapa sawit berkelanjutan sekaligus mendukung target net zero emissions.
“Kami tidak hanya mengelola limbah, tetapi mengubahnya menjadi energi konkret yang ramah lingkungan,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip, Selasa (5/8/2025).
Fasilitas ini dirancang untuk mengolah 1.000 m3 limbah cair kelapa sawit (POME) per hari. Melalui proses biogas, limbah ini menghasilkan gas metana, yang sebagian besar digunakan untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan guna mendukung operasional pabrik dan kantor perusahaan.
Sisa gas metana kemudian dikompresi menjadi CBG dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan solar pada genset. Inisiatif ini memungkinkan penambahan pengurangan konsumsi solar hingga 1 Juta liter per tahun, sekaligus meningkatkan efisien energi di fasilitas operasional kantor TSE Group.
Setidaknya ada tiga manfaat langsung yang dapat dirasakan dari pembangunan fasilitas ini yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 60.708 ton CO2 per tahun, memproduksi listrik sebesar 2 megawatt (MW) yang cukup untuk menyuplai Kernel Crushing Plant (KCP) berkapasitas 150 ton/hari dan mengurangi penggunaan solar hingga 4 juta liter per tahun.
TSE Group berencana memperluas fasilitas serupa di lima unit usaha lain, serta mendorong penggunaan kendaraan listrik, energi surya, dan pupuk ramah lingkungan di masa depan.
Langkah ini menegaskan peran sektor swasta dalam mendukung komitmen Indonesia menurunkan emisi karbon sesuai target Nationally Determined Contributions (NDC) dalam Perjanjian Paris. ***