Kemenhut Perketat Aturan Pendakian Gunung Nasional, Rinjani Masuk Level Sulit

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memperketat tata kelola pendakian gunung di kawasan taman nasional dengan sistem pemeringkatan jalur dan standar operasional prosedur (SOP) baru.

Langkah ini untuk menjamin keselamatan pendaki, menyusul evaluasi besar-besaran di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, yang sempat ditutup sementara.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan perbaikan tata kelola telah direncanakan jauh sebelum insiden tewasnya pendaki asal Brasil, Juliana Merit, di Rinjani. Namun, peristiwa itu membuat urgensi pembenahan semakin relevan.

Read also:  Pengakuan Hutan Adat Sering Terganjal di Daerah, Kemenhut Gandeng NGO untuk Percepat Proses

“Naik gunung perlu persiapan, tidak cukup hanya karena FOMO. Banyak korban jatuh karena kurang perlengkapan dan pengetahuan,” kata Raja Juli saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Satyawan Pudyatmoko, menjelaskan pemeringkatan jalur pendakian dibagi menjadi lima level. Rinjani masuk Grade 4, setingkat di bawah level tersulit yang hanya dimiliki Gunung Leuser, Cartenz Pyramid, dan Trikora.

Read also:  Indonesia Bersiap Penerapan IFRS S1 dan S2, Tantangan Integrasi Laporan Keberlanjutan Mengemuka

Pendaki pemula dilarang mencoba jalur dengan grade tinggi tanpa bukti pengalaman atau sertifikat yang setara.

Selain sistem grading, perbaikan meliputi SOP pendakian yang mengatur kuota, pemandu, hingga pengelolaan lokasi camping; pemasangan 18 papan peringatan, tangga pengaman, dan pagar pembatas; pembangunan shelter darurat; pengadaan perlengkapan SAR; serta pelatihan vertical rescue dan sertifikasi pemandu.

Read also:  Kebakaran Lahan di Riau, KLH Segel Empat Perusahaan Perkebunan dan Hentikan Satu Pabrik Sawit

Kemenhut juga memperbarui aplikasi e-Rinjani untuk pendaftaran daring, pelacakan, dan monitoring pendaki, serta menempatkan petugas gabungan di titik rawan seperti Pelawangan Sembalun dan Danau Segara Anak.

“Enam jalur Rinjani kini dinyatakan layak dibuka kembali sejak 11 Agustus,” ujar Satyawan. Evaluasi berkala akan dilakukan, termasuk kajian penerapan asuransi pendakian. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Nusantara Regas Dukung Pengembangan LNG HUB Bandung untuk Optimalisasi Pasar Horeka bersama PGN dan PGN Gagas

Ecobiz.asia - PT Nusantara Regas (NR) tegaskan komitmen dan dukungan terhadap pembangunan LNG HUB di Bandung bersama PGN dan PT Gagas Energi Indonesia (PGN...

Siap Digunakan, Kilang Pertamina Internasional Lifting Perdana Bioavtur Berbahan Baku Minyak Jelantah

Ecobiz.asia - Setelah melalui rangkaian pengujian standar kualitas di laboratorium PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap dan Lemigas, KPI resmi melakukan lifting/pengiriman perdana...

RS Hasan Sadikin Beralih ke CNG, Layanan Kesehatan Masyarakat Makin Ramah Lingkungan

Ecobiz.asia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui Anak Perusahaan yaitu PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) memasok gas bumi berbasis Compressed Natural Gas...

Pertamina Resmi Luncurkan Penyempurnaan Peta Jalan Net Zero Emission, Apa Tujuannya?

Ecobiz.asia - PT Pertamina (Persero) meluncurkan penguatan peta jalan Net Zero Emission (NZE), sebagai komitmen Pertamina dalam mendukung ketahanan energi nasional di Indonesia. Penguatan komitmen...

Listrik Hijau PLN Laris, Penjualan REC Tembus 13,68 TWh

Ecobiz.asia – PT PLN (Persero) mencatat lonjakan minat terhadap layanan Renewable Energy Certificate (REC) yang mencapai 13,68 terawatt hour (TWh) hingga Juni 2025, naik...

TOP STORIES

Nusantara Regas Dukung Pengembangan LNG HUB Bandung untuk Optimalisasi Pasar Horeka bersama PGN dan PGN Gagas

Ecobiz.asia - PT Nusantara Regas (NR) tegaskan komitmen dan dukungan terhadap pembangunan LNG HUB di Bandung bersama PGN dan PT Gagas Energi Indonesia (PGN...

ISF 2025 Siap Digelar, Indonesia Incar Status Hub Investasi Hijau Global

Ecobiz.asia – Indonesia akan kembali menggelar Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 pada 10–11 Oktober di Jakarta International Convention Center (JICC), menegaskan ambisi menjadi...

Segera Buka Perdagangan Karbon Kehutanan, Kemenhut Sebut untuk Rehabilitasi 6,5 Juta Hektar Hutan

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menargetkan pemanfaatan dana perdagangan karbon, termasuk dari Green Climate Fund (GCF), kerja sama bilateral, dan voluntary carbon market, untuk...

IDCTA Youth Luncurkan The Carbon Guide, Panduan Praktis Pasar Karbon untuk Generasi Muda

Ecobiz.asia – IDCTA Youth merilis The Carbon Guide, panduan pasar karbon pertama yang dikembangkan pemuda Indonesia untuk meningkatkan literasi iklim dan keterlibatan generasi muda...

Siap Digunakan, Kilang Pertamina Internasional Lifting Perdana Bioavtur Berbahan Baku Minyak Jelantah

Ecobiz.asia - Setelah melalui rangkaian pengujian standar kualitas di laboratorium PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap dan Lemigas, KPI resmi melakukan lifting/pengiriman perdana...