Camera Trap Ungkap 42 Harimau Sumatera di Bengkulu, BKSDA Tegaskan Pentingnya Perlindungan Habitat

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Populasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) masih bertahan di bentang alam Bengkulu. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung mencatat 42 individu harimau dari hasil monitoring 2020–2025 melalui kamera trap dan patroli lapangan.

Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Himawan Sasongko, mengatakan harimau terdeteksi di tiga bentang alam utama: Bukit Balai Rejang Selatan, Seblat, dan Bukit Balai Rejang.

Read also:  Keberlanjutan Tambang Jadi Sorotan: APBI Dorong Pertambangan Ramah Lingkungan

“Hasil ini menunjukkan kawasan Seblat dan sekitarnya tetap menjadi habitat penting Harimau Sumatera dan satwa lain penyeimbang ekosistem,” ujarnya, Senin (4/8/2025).

Survei terbaru pada Maret–Mei 2025 di Seblat merekam 1.860 foto kejadian dari 16 kamera trap yang dipasang selama 52 hari. Selain harimau, kamera juga menangkap gambar satwa lain seperti Tapir, Kijang, Rusa Sambar, Gajah Sumatera, Macan Dahan, Kucing Emas, dan Anjing Hutan (Ajak).

Read also:  Topang Hilirisasi Pertambangan, Kemenperin Dorong Industri Refraktori Lokal

BKSDA bersama pemerintah daerah, LSM, dan mitra konservasi telah menggelar FGD untuk memverifikasi data sebaran harimau. Data ini menjadi dasar perencanaan strategi konservasi lanjutan.

Meski populasinya masih bertahan, ancaman terhadap Harimau Sumatera tetap tinggi, mulai dari perburuan liar, perambahan hutan, hingga konflik manusia-satwa akibat penyusutan habitat.

“Harimau Sumatera adalah spesies kunci. Menjaga mereka berarti menjaga kesehatan ekosistem hutan Sumatera,” kata Himawan.

Read also:  Menhut Warning Potensi Api di Awal Agustus: Curah Hujan Rendah, Risiko Kebakaran Tinggi

BKSDA menegaskan komitmen memperkuat pemantauan populasi dan perlindungan habitat bersama mitra konservasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian satwa liar. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Pertamina Drilling Tawarkan Green Project Pemanfaatan Flare Gas untuk Drilling Optimization

Ecobiz.asia – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) memperkenalkan Green Drilling Project yang memanfaatkan flare gas sebagai sumber energi alternatif untuk operasional rig...

TSE Group Resmikan Pembangkit Listrik Biogas dan Biometana Pertama di Papua, Manfaatkan Limbah Sawit

Ecobiz.asia – Tunas Sawa Erma (TSE) Group meresmikan fasilitas energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit pertama di Papua Selatan. Dua fasilitas yang dioperasikan melalui anak...

Genjot Ekspor, Integra Intip Peluang dari Tarif Baru AS

Ecobiz.asia – PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) melihat peluang besar dari kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang menetapkan tarif resiprokal untuk produk Indonesia sebesar...

Lampaui Target, MedcoEnergi Catat Penurunan Emisi 1,5 Juta Ton CO2e Lebih Cepat

Ecobiz.asia – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mencatat penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Scope 1 dan 2 lebih dari 1,5 juta ton...

PGN Genjot Pemanfaatan Gas Bumi untuk Dukung Swasembada Energi dan Transisi Bersih

Ecobiz.asia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyiapkan strategi agresif untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi sebagai energi prioritas dalam mendukung target bauran energi...

TOP STORIES

Perdagangan Karbon Menguat di Juli 2025, Nilai Transaksi Naik Enam Kali Lipat

Ecobiz.asia - Berikut ini adalah laporan bulanan perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia per Juli 2025. IDXCarbon melaporkan volume perdagangan mencapai 35 ton CO₂...

Pertamina Drilling Tawarkan Green Project Pemanfaatan Flare Gas untuk Drilling Optimization

Ecobiz.asia – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) memperkenalkan Green Drilling Project yang memanfaatkan flare gas sebagai sumber energi alternatif untuk operasional rig...

TSE Group Resmikan Pembangkit Listrik Biogas dan Biometana Pertama di Papua, Manfaatkan Limbah Sawit

Ecobiz.asia – Tunas Sawa Erma (TSE) Group meresmikan fasilitas energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit pertama di Papua Selatan. Dua fasilitas yang dioperasikan melalui anak...

OJK Catat 166 Pengguna Jasa Bursa Karbon, Volume Transaksi 1,59 Juta Ton CO2

Ecobiz.asia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, Bursa Karbon Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat sejak diluncurkan pada 26 September 2023. Hingga 31 Juli 2025,...

Genjot Ekspor, Integra Intip Peluang dari Tarif Baru AS

Ecobiz.asia – PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) melihat peluang besar dari kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang menetapkan tarif resiprokal untuk produk Indonesia sebesar...