Ecobiz.asia – Pertamina Hulu Energi ONWJ bekerja sama dengan lembaga Inkubasi, Hilirisasi, dan Komersialisasi (IHK) dari Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran (Unpad) meneliti pemanfaatan limbah cangkang rajungan di Desa Sukajaya, Karawang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cangkang rajungan memiliki kandungan substansi yang cukup untuk diolah menjadi kitosan, yang kemudian dapat diolah menjadi pupuk cair hingga pasta gigi.
Pemanfaatan limbah cangkang rajungan menjadi kitosan, tidak saja masalah pencemaran lingkungan dapat diatas, warga pun mendapat manfaat ekonomi.
Dr In-In Hanidah, salah seorang dosen Unpad yang memimpin penelitian, menyebutkan bahwa kitosan merupakan senyawa dari limbah kulit hewan bercangkang.
Melalui proses kimiawi yang aman, cangkang rajungan dapat diubah menjadi kitosan yang bisa dimanfaatkan untuk industri makanan, biomedis dan kimia. “Sifat kitosan mudah diurai, tidak beracun, dan ramah lingkungan,” tutur In-In dikutip, Kamis, 7 November 2024.
Untuk mendorong pemanfaatan limbah cangkang rajungan PHE ONWJ mendatangkan langsung dua spesialis kitosan, yakni Dr Pipih Suptijah dan Dr Emma Rochima untuk melatih ibu-ibu di Sukajaya mengolah kitosan.
Pelatihan mencakup penggunaan alat boiler untuk proses menghilangkan kandungan mineral pada cangkang rajungan menjadi serbuk berserat berwarna putih, yang dinamakan kitosan.
“Kitosan kemudian bisa diolah menjadi pasta gigi, deodoran, cairan pembersih mulut (mouth wash), foot spray, pelapis (coating) buah, edible film, kaldu instan, pengawet ikan, dan pupuk cair,” jelas In-In.
Baca juga: Mulai Manfaatkan HVO, PT Vale Indonesia Pionir Pengguna BBM Ramah Lingkungan Pertamina
Menurut Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ R Ery Ridwan, setelah masyarakat diberi pelatihan cara mengubah limbah cangkang rajungan jadi kitosan, selanjutnya PHE ONWJ akan mendampingi masyarakat hingga terampil memproduksi secara mandiri.
Targetnya masyarakat dapat membuat pupuk cair dari kitosan, dan memasarkan produk tersebut.
Ery menuturkan, program ini merupakan komitmen PHE ONWJ dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Pihaknya berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Sukajaya dan menjadi inspirasi bagi daerah lain.
“Kami akan dampingi dari hulu sampai hilir. Mulai dari pembentukan kelompok pengolah, peningkatan kapasitas anggota, pembuatan produk, bantuan alat untuk produksi, bantuan sertifikasi produk, sampai pemasaran,” kata Ery. ***