CTIS Bahas Transisi Energi Menuju Net Zero Emission: Indonesia Miliki Potensi Besar

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Indonesia dinilai memiliki potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang besar. Untuk itu peta jalan transisi energi perlu disusun dan diimplementasikan untuk menuju net zero emission pada tahun 2060.

Demikian terungkap dalam dalam diskusi di Center for Technology & Innovation Studies (CTIS), Rabu 14 Agustus 2024. Hadir sebagai pembicara Dr Unggul Priyanto, Ketua Komite Energi CTIS, yang juga mantan Kepala Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi (BPPT).  Bertindak sebagai moderator, Ketua Komite Aeronautika dan Teknologi Penerbangan CTIS, Profesor Anton Adibroto.

Menurut Unggul, yang alumnus ITB dan Kyushu University-Jepang, Indonesia memiliki potensi EBT yang besar, seperti energi hidro, panas bumi, fotovoltaik, biomassa, energi angin, biofuel, bahkan potensi energi nuklir, energi dari limbah dan energi batubara berteknologi Carbon Capture Storage (CCS).  

Baca juga: PLTS Terapung Karangkates Bakal Berkapasitas 129 MWp, Pangkas Emisi 180 Ton CO2 per Tahun

Read also:  Pertamina Bangun Gedung Riset Molekular di ITB, Fasilitasnya Wah

“Dari potensi tersebut, prioritas yang perlu dibangun adalah penerapan EBT dengan potensi besar seperti panas bumi, hidro, nuklir dan batubara CCS, kesemuanya ini mencakup 80%.  Sedang 20% lainnya diperoleh dari energi angin, fotovoltaik, biomassa, biofuel dan kedepannya menerapkan energi hidrogen,” kata Unggul.

Dalam peta jalan transisi energi ini, telah disepakati penghentian pemberian izin pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan baku batubara pada tahun 2030 dan sudah dimulai proses penghapusan operasionalisasi PLTU batubara secara bertahap. 

Dalam jangka pendek, PLTU-PLTU batubara dicampur dengan bahan baku biomassa, antara 5 – 10%, melalui proses Co-firing.  Juga penggunaan biofuel untuk campuran BBM ditingkatkan hingga 35%, menggunakan bahan baku minyak sawit.  Disamping itu, penggunaan mobil listrik digencarkan. 

Pada kurun 2031 – 2035, selain meningkatkan campuran biofuel dalam BBM hingga 40% dan kendaraan listrik digunakan secara masif, maka penerapan energi hidrogen untuk transportasi mulai pula digencarkan. Saat ini sudah tersedia satu Stasiun Pengisi Bahan Bakar Gas Hidrogen di Ibukota Jakarta dan rencanakan dalam waktu dekat siap beroperasi lagi 13 Stasiun Pengisi Gas Hidrogen lainnya di wilayah Jabodetabek.

Read also:  PLN Nusantara Power Pamerkan Solusi Digital dan Energi Hijau, Dari AI hingga Offset Karbon

Pada kurun tahun 2035 – 2040, direncanakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sudah mulai beroperasi di Indonesia, diawali dengan pembangkit berkekuatan 250 MW.  Ditargetkan, pada kurun tahun 2041 – 2050 bauran energi di Indonesia sudah didominasi oleh EBT, termasuk telah tersedia energi Green Hydrogen.  Pada kurun tahun 2051 – 2060, ditargetkan semua listrik sudah dihasilkan dari PLT EBT, dan emisi tersisa tinggal 129 juta ton CO2 saja.

Potensi tenaga air di Nusantara mulai direalisasikan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), seperti PLTA Kayan di Provinsi Kalimantan Utara dengan pembangkit sebesar 9.000 MW.  Lalu ada PLTA Mentarang di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara dengan pembangkit sebesar 1.375 MW, PLTA Nunukan.

Read also:  PLN Hadirkan Teknologi Desalinasi Surya di Pulau Barrang Lompo, Sediakan Air Bersih Rendah Karbon

Kemudian ada PLTA Mamberamo I, 6630 MW dan PLTA Mamberamo II, 995 MW, keduanya di Papua.  Diharapkan, dengan terbangunnya PLTA-PLTA tersebut, maka kawasan kawasan industri baru akan muncul di Indonesia Bagian Timur.

Baca juga: Kemenperin Harap Hidrogen Masuk KBLI 20112, Demi Kemudahan Investasi

Dalam tahapan transisi energi menuju EBT ini, Unggul menyampaikan saran dan harapan agar industri pembangkit listrik tenaga surya, baterai listrik dan panel fotovoltaik di dalam negeri agar bisa segera dibangun sehingga kandungan lokal pada produk-produk EBT listrik surya di tanah air bisa semakin meningkat. 

Ia juga mengharapkan penerapan energi nuklir diberikan porsi lebih besar dengan dukungan teknologi PLTN mutakhir, mengingat hingga saat ini harga listrik produk PLTN adalah yang paling murah dibanding dengan Pembangkit Listrik Pembangkit Listrik dengan bahan baku EBT lainnya. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

PLN Nusantara Power Raih Gold Stevie Award Lewat Inovasi AI Hydrobot

Ecobiz.asia – PLN Nusantara Power (PLN NP) meraih Gold Stevie® Award for Technology Excellence 2025 dalam kategori Technology Breakthrough of the Year –...

PLN Nusantara Power Pamerkan Solusi Digital dan Energi Hijau, Dari AI hingga Offset Karbon

Ecobiz.asia – PLN Nusantara Power (PLN NP) menampilkan berbagai inovasi berbasis teknologi digital dan energi bersih dalam pameran Digital Transformation Indonesia Conference & Expo...

Pertamina Bangun Gedung Riset Molekular di ITB, Fasilitasnya Wah

Ecobiz.asia - PT Pertamina (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) memberikan bantuan berupa pembangunan fasilitas Gedung Rekayasa Molekular dan Material Fungsional...

PLN Hadirkan Teknologi Desalinasi Surya di Pulau Barrang Lompo, Sediakan Air Bersih Rendah Karbon

Ecobiz.asia – PT PLN (Persero) membangun fasilitas Desalinasi Berbasis Energi Surya (DE-BES) di Pulau Barrang Lompo, Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mengatasi krisis air bersih...

AVEVA Dorong Transformasi Industri Digital untuk Dukung Target Net Zero Indonesia

Ecobiz.asia – AVEVA menegaskan komitmennya mendukung transformasi digital industri di Indonesia guna mendorong efisiensi dan keberlanjutan. “Indonesia adalah salah satu pasar industri paling dinamis di...

TOP STORIES

Punya PLTMH dan Wisata Edukasi, Rantau Dedap Jadi Desa Energi Berdikari

Ecobiz.asia - PT Pertamina (Persero) meresmikan program Desa Energi Berdikari (DEB) di Rantau Dedap, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dengan menghadirkan fasilitas energi bersih...

Hari Pelanggan Nasional, Pertagas Tegaskan Komitmen Energi Bersih dan Layanan Prima

Ecobiz.asia — PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina, menegaskan komitmen menghadirkan energi bersih dan layanan prima bagi pelanggan industri, UMKM, hingga...

Indonesia sees healthy watersheds as cornerstone of climate policy, carbon markets

Ecobiz.asia – Keeping Indonesia’s watersheds healthy is critical to tackling climate change and unlocking green finance through the country’s carbon pricing scheme, officials said...

DAS Sehat Jadi Kunci Mitigasi Iklim dan Nilai Ekonomi Karbon

Ecobiz.asia – Menjaga kesehatan Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu strategi utama untuk mengatasi perubahan iklim sekaligus membuka peluang pembiayaan hijau melalui Nilai...

Elnusa Gelar Khitanan Massal untuk 75 Anak di Kabupaten PALI

Ecobiz.asia – PT Elnusa Tbk (ELNUSA) menggelar program tanggung jawab sosial bertajuk Sehat Bersama, Harmonis & Terpadu Edukasi (SEHATI) melalui kegiatan khitanan massal di...