MORE ARTICLES

Cadangan Minerba Pasti Habis, PERHAPI Dorong DBH Tambang Jadi Modal Transformasi Ekonomi Hijau

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia –  Dana Bagi Hasil (DBH) pertambangan mineral dan batubara harus menjadi modal untuk mendorong transformasi menuju ekonomi hijau dengan mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Demikian terungkap pada Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Efektivitas Penggunaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Mineral dan Batubara dalam Rangka Transformasi Ekonomi Tambang Menuju Ekonomi Hijau”, di Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024.

FGD tersebut diselenggarakan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

Baca juga: Transisi Energi, Sekjen Kementerian ESDM Tegaskan Batubara tak akan Ditinggal

Saat pembukaan diskusi, Wakil Ketua PERHAPI, Sudirman Widhy Hartono menjelaskan vitalnya peran DBH pertambangan dalam pembangunan di Indonesia.

“DBH menjadi perwujudan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah yang bertujuan untuk meminimalisir ketimpangan fiskal, mengurangi dampak eksternalitas negatif dan melakukan pemerataan,” ujar Sudirman Widhy.

Industri pertambangan, kata Widhy, sangat bertumpu pada ketersediaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Ketika cadangan menipis dan akhirnya akan habis, maka dibutuhkan perencanaan yang matang untuk mengelola DBH sebagai modal transformasi menuju ekonomi hijau.

“Studi empiris tentang peran DBH terhadap pertumbuhan di daerah cukup banyak ditemukan dengan hasil yang bervariasi. Salah satunya ketergantungan yang lebih terhadap DBH di wilayah timur Indonesia dibanding wilayah barat,” beber Widhy.

“Dengan menggunakan DBH secara efektif, daerah dapat mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” sambungnya.

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak hanya ditargetkan untuk menjadi lebih tinggi, tetapi juga didorong untuk lebih hijau. Program hilirisasi pertambangan yang saat ini bergulir, dinilai akan menjadi andalan bagi Indonesia untuk menuju ekonomi hijau. 

“Kita tidak hanya berbicara pertumbuhan yang tinggi tetapi juga yang hijau dan ramah lingkungan. Dalam konteks transformasi ekonomi, salah satu tulang punggungnya hilirisasi sumber daya alam. Hilirisasi akan menjadi game changer untuk menuju transisi energi. Salah satu contohnya nikel menjadi sel baterai,” jelas Vivi.

Read also:  Lakukan Dekarbonisasi, PLN Mau Pasang Alat Penangkap Carbon di Empat PLTU

Baca juga: Mahasiswa UGM Teliti Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Tanpa Baling-baling, Gunakan Internet of Things (IoT)

Soal potret wilayah yang berhasil melakukan transformasi ekonomi, ia mencontohkan Pittsburgh di Amerika.  Kota itu tadinya terkenal sebagai penghasil baja dengan lebih dari 300 pabrik. Namun ketika terjadi deindustrialisasi, kota ini kehilangan daya tariknya.

Hingga akhirnya, Pittsburgh memulai transformasi ekonomi dengan mengembangkan sektor pendidikan, kesehatan, dan teknologi tinggi. Menariknya, banyak praktisi dan pakar pertambangan yang menjadi sosok penting terlibat dalam proses transformasi tersebut. 

“Satu dari cerita sukses transformasi ini adalah Pittsburgh, di mana banyak sekali yang dilakukan. Menariknya, banyak orang tambang yang menjadi penggeraknya di sana,” pungkas Vivi. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...