Ecobiz.asia – Climate Smart Ventures (CSV) dan Mahardika Energy Partners menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperdalam kolaborasi dalam mendukung transisi energi Indonesia dan pencapaian target net-zero 2060.
Kesepakatan ini mencakup pengembangan strategi dekarbonisasi industri, pendampingan teknis dan pembiayaan proyek energi terbarukan, pemanfaatan biomassa sebagai pengganti batu bara, serta mobilisasi modal melalui Asia Energy Transition Platform (AETP).
“Kami ingin memperdalam kemitraan dengan Mahardika untuk mempercepat dekarbonisasi dan adopsi energi terbarukan di Indonesia. Fokus kami jelas, menerjemahkan ambisi keberlanjutan menjadi realitas teknis dan komersial,” ujar Lawrence Ang, Managing Partner CSV, dikutip Rabu (24/9/2025).
Arthur Simatupang, Direktur Mahardika Energy Partners, menambahkan kolaborasi ini akan membantu menjadikan ambisi net-zero Indonesia lebih nyata.
“Dengan jaringan lokal Mahardika dan pengalaman internasional CSV, kami berharap dapat menghadirkan solusi energi yang transformatif, konkret, dan layak investasi,” katanya.
Kolaborasi ini menegaskan komitmen kedua perusahaan untuk mempercepat transisi energi Indonesia sekaligus berkontribusi pada upaya dekarbonisasi di Asia Tenggara.
Indonesia melalui RUPTL 2025–2034 telah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit baru sekitar 69,5 gigawatt (GW), dengan 76% berasal dari energi bersih seperti surya, hidro, angin, panas bumi, bioenergi, limbah, hingga nuklir.
CSV dan Mahardika menilai percepatan adopsi energi terbarukan tidak hanya bergantung pada pembangkit skala besar, tetapi juga potensi dari pembangkit swasta yang bisa menjadi langkah cepat menuju target emisi nol bersih.
Dekarbonisasi industri menjadi fokus utama, mengingat sektor baja, semen, tekstil, dan nikel menjadi penyumbang emisi sekaligus penggerak pertumbuhan ekonomi.
CSV dan Mahardika akan merancang pendekatan strategis standar, mendorong berbagi pengetahuan antarindustri, serta mengembangkan solusi dekarbonisasi yang sesuai regulasi, layak secara teknis, dan bankable.
Dalam MoU ini, keduanya juga sepakat memberikan asistensi teknis dan advis pembiayaan untuk proyek energi terbarukan, termasuk studi kelayakan, struktur transaksi, dan keterlibatan investor.
Kemitraan ini juga akan meneliti potensi konversi batu bara ke biomassa dengan mengembangkan rantai pasok dan proyek percontohan bersama pelaku industri.
Melalui AETP, CSV dan Mahardika akan memobilisasi modal bagi proyek energi terbarukan terdistribusi seperti PLTS atap, hidro kecil, dan solusi berbasis komunitas.
Platform ini menargetkan imbal hasil komersial sekaligus manfaat berkelanjutan berupa penurunan emisi, biaya energi lebih rendah, dan penciptaan lapangan kerja. ***