Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Regional Kalimantan berkolaborasi dengan Kebun Raya Balikpapan dan Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan turut mengembangkan program Seed Bank atau bank benih.
Program Seed Bank bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan mendorong keberlanjutan lingkungan hidup di masa mendatang sebagai wujud komitmen Perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social, Governance (ESG).
Peralatan pendukung untuk program Seed Bank dari PHKT diserahkan langsung oleh Manager HSSE Operations PHKT, RS Kinoturangga Nitikoesoemo, kepada perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan, Lukman Riyadi, di Kebun Raya Balikpapan, Jumat, 18 Oktober 2024.
Baca juga: Inovasi Listrik Bersih SuperSUN PLN Dukung Kemajuan Masyarakat Kepulauan di Sulawesi Selatan
“Sinergi antara PHKT dan Kebun Raya Balikpapan ini merupakan langkah nyata dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam sehingga memberikan dampak positif bagi generasi mendatang dan kelestarian ekosistem yang berharga,” ujar RS Kinoturangga Nitikoesoemo.
Seed Bank merupakan fasilitas yang menyimpan berbagai jenis benih tanaman dalam kondisi terkendali untuk memastikan kelangsungan hidup dan ketersediaannya untuk penelitian, pertanian, serta pemulihan ekosistem di masa depan.
Hal ini menjadi salah satu upaya strategis untuk melindungi keanekaragaman genetik tanaman dari ancaman kepunahan. Inisiatif ini memungkinkan benih untuk disimpan dalam jangka waktu lama sehingga keanekaragaman hayati dapat terus terjaga.
Kebun Raya Balikpapan sendiri merupakan salah satu Kebun Raya yang digagas oleh BRIN yang menjadi bagian dari jaringan Seed Bank di enam Kebun Raya di Indonesia, bersama Kebun Raya Jaganatha Bali, Itera Lampung, Enkerang Sulawesi, Kuningan Jawa Barat, dan Lemor NTB.
Baca juga: PHE Gelar Kompetisi UFRC 2024, Ajang Pembelajaran Tim Emergency Response & Crisis Management
Sementara itu Lukman Riyadi menyampaikan apresiasi kepada PHKT atas dukungan yang diberikan.
“Seed Bank sendiri merupakan terobosan inovasi dan salah satu strategi konservasi yang paling efisien karena tidak memerlukan ruang yang luas, waktu penyimpanan yang relatif lama, jumlah keanekaragaman yang dilestarikan lebih banyak dan mempermudah penyediaan produk genetik,” imbuhnya. ***