Ecobiz.asia – Pertamina EP Cepu (PEPC) Regional Indonesia Timur bekerja sama dengan IDFoS Indonesia dan Perhutani mengembangkan pengelolaan agrosilvopastura di kawasan hutan Perhutani Petak 52-A1, Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro.
Tujuannya untuk meningkatkan tutupan lahan dan konservasi keanekaragaman hayati, serta mendukung pertanian dan peternakan berkelanjutan di kawasan tersebut.
Agung Prabowo, Manager JTB Field PEPC Zona 12 menjelaskan Kegiatan penanaman ini merupakan komitmen PEPC dalam berkontribusi untuk upaya pelestarian lingkungan.
Baca juga: Perhutani Gandeng NFCF Korea Kembangkan Bisnis Baru Kehutanan
“Semoga penanaman pohon kali ini memberikan manfaat dan keberkahan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” tuturnya saat penanaman pohon, Rabu, 16 Oktober 2024.
Pengembangan agrosilvopastura menjadi bagian dari Program Biru Langit Jambaran Tiung Biru. Program ini melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan telah berjalan sejak tahun 2021.
Lokasi Program Agrosilvopastura berada di lahan seluas 17,71 hektar, petak 52-A1 kawasan hutan yang juga berdampingan dengan fasilitas utama Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB).
PEPC bersama mitra mengembangkan 7,6 hektar lahan untuk kegiatan konservasi dan pertanian berkelanjutan dengan model agrosilvopastura, yaitu sebuah sistem pemanfaatan lahan hutan dengan mengkombinasikan komponen tanaman kayu (kehutanan) dengan pertanian (semusim) dan sekaligus peternakan/binatang pada unit manajemen lahan yang sama.
Pada acara penanaman pohon bersama kali ini, ditanam 4.400 pohon tanaman keras dan 3.500 batang tanaman semak di kawasan percontohan konservasi seluas 5.000 meter persegi.
Sementara itu Kepala Administratur KPH Perhutani Bojonegoro, Slamet Juwanto menyampaikan bahwa upaya pelestarian kawasan hutan ini membutuhkan kerjasama dengan semua pihak, agar upaya pengembalian fungsi lahan hutan dapat berhasil dan memberikan dampak positif sesuai yang diharapkan.
“Perhutani akan terus berkomitmen untuk bersama-sama melakukan perawatan dan penambahan penanaman kehutanan agar cakupan tutupan lahan di kawasan petak 52-A1 bisa menjadi percontohan keberhasilan penerapan sistem Agrosilvopastura di Kabupaten Bojonegoro,” ujarnya.
Untuk memastikan pemenuhan kebutuhan air dalam perawatan penanaman pohon yang ditanam, PEPC bersama Pertamina Sub Holding Upstream telah melakukan pemasangan solar panel atau listrik tenaga surya dengan daya 8.800 Watt guna mendukung sistem pengairan dengan sumber energi yang ramah lingkungan.
Total daya listrik tenaga surya yang telah terpasang pada kawasan hutan si petak 52-A1 adalah 12.300 Watt, setelah sebelumnya pada tahun 2023 PEPC bersama mitra juga telah memasang fasilitas solar panel dengan daya 3.500 Watt yang dimanfaatkan untuk keperluan kandang budidaya kambing oleh LMDH.
Program Biru Langit Jambaran Tiung Biru yang mengintegrasikan aspek sumber mata pencaharian masyarakat dengan kelestarian lingkungan hutan serta penggunaan energi ramah lingkungan ini merupakan salah satu wujud komitmen PEPC dalam mendukung upaya dekarbonisasi menuju net zero emission. Harapannya masyarakat tetap dapat mengakses sumber mata pencaharian melalui pemanfaatan lahan hutan tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan. ***