Seed Grant Smart Green ASEAN Cities Diluncurkan, Banyumas Jadi Proyek Percontohan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Program Seed Grant – Smart Green ASEAN Cities (SGAC) resmi diluncurkan sebagai langkah strategis mempercepat transformasi kota menuju pembangunan hijau sekaligus memperkuat mekanisme pembiayaan berkelanjutan.

Acara peluncuran yang digelar di Jakarta, Jumat (26/9), didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), UNDP Indonesia, dan UNCDF. Hadir perwakilan pemerintah daerah, lembaga keuangan, serta mitra pembangunan internasional.

Kabupaten Banyumas ditetapkan sebagai proyek percontohan pertama dalam implementasi SGAC. Melalui program ini, Banyumas akan menerima dukungan teknis dan modal kerja, termasuk pembangunan fasilitas pengolahan sampah Refuse-Derived Fuel (RDF) dan Black Soldier Fly (BSF).

Read also:  Kemenhut Tegaskan Komitmen Pengakuan Hutan Adat Demi Kesejahteraan Masyarakat

“Program ini tidak hanya mendukung pengurangan emisi dari sektor limbah, tetapi juga menghadirkan pembiayaan inovatif bagi pelaku ekonomi sirkular di tingkat masyarakat,” kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono.

Dia menekankan penguatan pembiayaan hijau sebagai kunci menutup kesenjangan pendanaan iklim, yang mencapai Rp470 triliun per tahun sementara APBN hanya mampu menutup Rp76 triliun.

Read also:  KLH Ajak Tokoh Agama dan Masyarakat Perkuat Kolaborasi Hadapi Krisis Lingkungan

Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menyambut baik penunjukan daerahnya sebagai penerima pertama SGAC. “Kami sangat bangga Banyumas mendapat kepercayaan ini. Semoga bisa direplikasi di daerah lain,” ujarnya.

Sejalan dengan SGAC, BPDLH bersama PT Jamkrindo dan UNDP Indonesia meluncurkan Fasilitas Dana Bergulir (FDB) Derisking untuk memberi jaminan kredit bagi koperasi pengelola sampah dan UMKM daur ulang. Skema ini diharapkan dapat mempermudah akses pembiayaan sektor lingkungan yang selama ini dinilai berisiko tinggi.

Read also:  Link Download Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2025, Peraturan TKDN

Direktur Utama BPDLH, Joko Tri Haryanto, menyebut derisking sebagai solusi strategis. “Banyak pelaku ekonomi lingkungan dikategorikan non-bankable karena keterbatasan agunan. Dengan fasilitas ini, lebih banyak proyek lingkungan bisa dibiayai secara berkelanjutan,” ujarnya.

Peluncuran SGAC dan FDB Derisking mempertegas komitmen Indonesia memperkuat pembiayaan hijau, memperluas praktik ekonomi sirkular, dan mendorong terciptanya kota tangguh iklim. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

KLH Dorong Peran Non-Party Stakeholders Perkuat Transparansi Aksi Iklim

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan pentingnya keterlibatan Non-Party Stakeholders (NPS) dalam memperkuat transparansi aksi iklim Indonesia. Hal ini disampaikan dalam...

Indonesia Apresiasi Inisiatif TFFF Brasil, Tekankan Pentingnya Desain Berintegritas untuk Pembiayaan Hutan

Ecobiz.asia — Indonesia menyambut baik inisiatif Brasil terkait Tropical Forests Forever Facility (TFFF) dan menekankan perlunya desain mekanisme yang berintegritas tinggi agar dapat melengkapi...

BP2SDM Kemenhut Perkuat SDM untuk Dukung Hutan Lestari dan Ketahanan Pangan

Ecobiz.asia — Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menegaskan komitmennya memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) sebagai penopang pembangunan...

Indonesia Tegaskan Komitmen pada Konservasi Lahan Gambut di Forum Iklim Dunia

Ecobz.asia – Pemerintah Indonesia menegaskan peran strategisnya dalam perlindungan dan restorasi lahan gambut pada pertemuan The Peatland Breakthrough yang digelar di Kantor Misi Peru...

Penyuluh Kehutanan Aceh Dikerahkan Perkuat Konservasi Gajah Sumatera Lewat Program PECI

Ecobiz.asia — Sebanyak 50 penyuluh kehutanan dari berbagai instansi mengikuti Temu Penyuluh Kehutanan di Conservation Response Unit (CRU) DAS Peusangan, Aceh, sebagai dukungan terhadap...

TOP STORIES

Gelar Climate Warrior Goes to School, Pertamina NRE Tanamkan Kesadaran Lingkungan pada Siswa SMP

Ecobiz.asia — Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menggelar program Climate Warrior Goes to School di SMPN 292 Jakarta, Jumat (26/9/2025). Kegiatan ini bertujuan...

KLH Dorong Peran Non-Party Stakeholders Perkuat Transparansi Aksi Iklim

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan pentingnya keterlibatan Non-Party Stakeholders (NPS) dalam memperkuat transparansi aksi iklim Indonesia. Hal ini disampaikan dalam...

Manfaatkan Listrik REC PLN, Industri Timah Mitra Stania Catat Efisiensi dan Targetkan PROPER Emas

Ecobiz.asia — PT Mitra Stania Prima (MSP), salah satu produsen timah di Bangka Belitung, mencatat peningkatan efisiensi produksi setelah beralih dari pembangkit listrik mandiri...

PGN Perluas Jaringan Gas Bumi di Banten, Targetkan Kurangi Impor LPG dan Dorong Transisi Energi

Ecobiz.asia — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memperkuat infrastruktur jaringan gas bumi di Provinsi Banten untuk mendukung swasembada energi sekaligus transisi menuju energi...

Indonesia Moves to Block Phantom Credits, Ensures Only High-Integrity Forest Carbon Reaches Global Market

Ecobiz.asia – Indonesia’s Ministry of Forestry is tightening carbon market governance to prevent the entry of so-called phantom credits and ensure that only high-quality,...