MORE ARTICLES

Survey BCM Insights: Investasi Panas Bumi Terancam Macet karena Inkonsistensi Kebijakan Pemerintah 

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Potensi panas bumi Indonesia yang tergolong kelas dunia terancam tidak tergarap optimal jika pemerintah tidak segera memangkas birokrasi dan merevisi kebijakan harga listrik, demikian hasil survei terbaru BCM Insights yang dirilis Senin (7/7/2025).

Survei yang dilakukan pada 5 Mei hingga 15 Juni 2025 ini menunjukkan bahwa 85,9 persen responden menilai panas bumi sebagai sumber energi terbarukan paling andal di Indonesia. Namun, hanya 5,9 persen yang menyatakan bahwa dukungan pemerintah saat ini sudah memadai.

“Ketimpangan antara potensi dan dukungan kebijakan ini terus menggerus kepercayaan investor,” demikian peringatan BCM Insights dalam laporannya.

Baca juga: PGE Operasikan Penuh PLTP Lumut Balai Unit 2, Tambah 55 MW Menuju Target 1 GW Energi Panas Bumi

Survei ini juga mengungkap tiga tantangan utama yang menghambat investasi panas bumi: resistensi sosial dari masyarakat sekitar proyek (55 persen), tingginya biaya awal dan risiko eksplorasi (51 persen), serta kebijakan harga listrik yang belum menarik investasi. 

Dua dari tiga responden menyebutkan bahwa ketentuan batas atas harga listrik dalam Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2022 masih menjadi penghalang utama bagi masuknya modal baru.

Selain itu, hampir 70 persen responden menyatakan bahwa skema perjanjian pembangunan dan eksplorasi panas bumi perlu ditinjau ulang. 

Proses negosiasi kontrak yang panjang dan pembagian risiko yang tidak transparan dinilai memperlambat pengembangan proyek.

Sebaliknya, 88 persen responden menyambut baik wacana penerapan skema power wheeling — yaitu mekanisme yang memungkinkan pengembang swasta menjual listrik melalui jaringan PLN — karena dinilai dapat memperbaiki keekonomian proyek.

Dari sisi pembiayaan, struktur pembiayaan proyek masih menjadi pilihan utama (35,8 persen), diikuti oleh skema pinjaman lunak (32,1 persen). 

Baca juga: Investor Harapkan Pengembalian Investasi Lebih Kompetitif di Sektor Geothermal Indonesia

Responden dengan pengalaman lebih dari satu dekade di sektor ini cenderung memilih skema pembiayaan konsesional. Kepastian regulasi dan percepatan proses perizinan menjadi dua syarat teratas untuk menarik lebih banyak investasi, masing-masing disebut oleh 51,8 persen dan 50,6 persen responden.

Read also:  Luncurkan Indonesia Coral Bond, RI Incar Swasta hingga Filantropi Internasional Danai Konservasi Terumbu Karang 

BCM Insights menegaskan bahwa untuk mencapai target kapasitas panas bumi pada 2040, pemerintah perlu meninjau ulang kebijakan tarif, menyederhanakan proses perizinan, serta mengalokasikan dana mitigasi risiko.

“Pengembang tetap optimistis terhadap potensi sumber daya, namun frustrasi terhadap hambatan kebijakan kian meningkat,” tutup laporan tersebut.

Link laporan lengkap BCM Insights: https://bit.ly/3GwRs1Q

***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...

Pertamina Siap Impor Minyak Mentah dari AS, Tunggu Payung Regulasi Pemerintah

Ecobiz.asia — PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mengimpor minyak mentah dan LPG dari Amerika Serikat guna memperkuat pasokan kilang dalam negeri. Namun, rencana ini...

Indonesia Finalisasi Second NDC, Emisi Karbon Harus Turun 60 Persen hingga 2035

Ecobiz.asia — Pemerintah Indonesia tengah merampungkan dokumen Second Nationally Determined Contribution (Second NDC), yang akan menjadi arah kebijakan iklim nasional untuk periode 2031–2035. Dokumen ini...

Produksi Ethanol Nasional Terancam Imbas Kesepakatan Tarif Indonesia-AS, Implementasi E5 di Ujung Tanduk

Ecobiz.asia - Kesepakatan perdagangan antara Indonesia-Amerika Serikat yang diumumkan Presiden Donald Trump mengancam produksi ethanol di tanah air. Kesepakatan tersebut membebaskan bea masuk ethanol asal AS...