MORE ARTICLES

Pertamina Hijaukan Hutan Lombok, Dorong Kemandirian Energi dan Ekonomi Desa

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — PT Pertamina (Persero) memperkuat komitmennya terhadap pelestarian lingkungan sekaligus pemberdayaan masyarakat melalui program perhutanan sosial di Lombok, Nusa Tenggara Barat. 

Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi transisi energi bersih berbasis desa yang juga berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan warga.

Sejak 2023, Pertamina bermitra dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Bina Lestari mengembangkan hutan seluas 96 hektare. Lebih dari 30 ribu pohon telah ditanam, menghidupkan kembali satu mata air yang sempat mengering, serta menjadikan kawasan yang dulunya rusak sebagai ruang edukasi dan produksi berbasis energi terbarukan.

Baca juga: Indonesia-Brasil Sinergi Bioenergi: Menuju Masa Depan Energi yang Berkelanjutan

“Program ini membuktikan bagaimana pelestarian lingkungan bisa berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, Rabu (9/7/2025). Ia menyebut program ini layak dijadikan model nasional perhutanan sosial berbasis kemandirian.

Tokoh lokal Burhanudin menjadi motor penggerak warga dalam mengelola hasil hutan menjadi produk bernilai ekonomi seperti minyak kelapa, briket, dan keripik pisang. 

Bersama warga, ia juga membangun rumah produksi yang didukung Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 6,6 kWp dengan baterai 20 kWh—cukup menghemat biaya listrik hingga Rp14 juta per tahun dan menurunkan emisi karbon sebesar 8,59 ton CO₂eq.

Corporate Secretary PT Pertamina, Arya Dwi Paramita menyatakan program ini menjadi bukti bahwa keberlanjutan bisa dimulai dari desa, dikelola langsung oleh masyarakat. 

“Kami ingin mewujudkan transisi energi yang inklusif melalui pelestarian hutan berbasis kearifan lokal,” ujar Arya.

Baca juga: Permintaan Tinggi, Voluntary Carbon Market Perlu Diperkuat dengan Integritas dan Metodologi Nasional

Ia menambahkan, lebih dari 60 warga kini memiliki keterampilan dan pekerjaan tetap dari pelatihan pengolahan hasil hutan. 

Eduwisata yang dikembangkan juga menarik lebih dari 800 wisatawan tiap tahunnya, menopang ekonomi lokal secara berkelanjutan.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menegaskan program ini mendukung target swasembada energi berbasis desa sebagaimana dicanangkan dalam agenda pembangunan nasional. 

“Masyarakat mendapat nilai ekonomi langsung dari hasil hutan dan aktivitas wisata. Ini bagian dari misi kami membangun ekosistem energi bersih dari desa,” kata Fadjar. ***

Read also:  Manfaatkan Limbah Sawit, Teladan Prima Agro Resmikan Biogas Power Plant

TOP STORIES

MORE ARTICLES

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...

Pertamina Siap Impor Minyak Mentah dari AS, Tunggu Payung Regulasi Pemerintah

Ecobiz.asia — PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mengimpor minyak mentah dan LPG dari Amerika Serikat guna memperkuat pasokan kilang dalam negeri. Namun, rencana ini...

Indonesia Finalisasi Second NDC, Emisi Karbon Harus Turun 60 Persen hingga 2035

Ecobiz.asia — Pemerintah Indonesia tengah merampungkan dokumen Second Nationally Determined Contribution (Second NDC), yang akan menjadi arah kebijakan iklim nasional untuk periode 2031–2035. Dokumen ini...

Produksi Ethanol Nasional Terancam Imbas Kesepakatan Tarif Indonesia-AS, Implementasi E5 di Ujung Tanduk

Ecobiz.asia - Kesepakatan perdagangan antara Indonesia-Amerika Serikat yang diumumkan Presiden Donald Trump mengancam produksi ethanol di tanah air. Kesepakatan tersebut membebaskan bea masuk ethanol asal AS...