MORE ARTICLES

Berhasil Tingkatkan Produksi, Prabumulih Field Berikan Revenue 348 Juta Dolar AS untuk Pertamina

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih membukukan revenue 348 juta dolar AS atau naik 16% dari tahun 2023 yang mencapai 300 juta dolar AS. 

General Manager PHR Zona 4, Djudjuwanto menjelaskan kontribusi terbesar dari capaian kinerja Prabumulih Field didorong oleh keberhasilan peningkatan produksi minyak. 

Prabumulih Field mengawali tahun 2024 dengan produksi sebesar 8.000 bopd dan menutup akhir tahun 2024 dengan produksi sebesar 11.200 bopd. 

“Pencapaian ini juga disebabkan oleh optimasi biaya operasional sepanjang 2024. Prabumulih Field telah melakukan optimasi anggaran operasi sebesar 15 % sehingga production cost hanya US$ 9/boe. Kami berharap revenue di 2025 akan terus tumbuh,” ujar Djudju, Selasa (18/2/2025).

Baca juga: Inovasi PHR Zona 1, Kombinasi Velocity String dan SSD Maksimalkan Produksi

“Peningkatan produksi gas juga berkontribusi dalam peningkatan revenue. Produksi gas PEP Prabumulih di awal 2024 sebesar 100 MMScfd dan di akhir 2024 sebesar 118 MMScfd. Produsi minyak terbesar di 2024 berasal dari mampunya mempertahankan decline baseline sebesar 15% dan keberhasilan bor di Gunung Kemala (GNK) dan Lembak (LBK), sementara produksi gas terbesar berasal dari pengembangan area Prabumenang (PMN),” Senior Manager Prabumulih Field, Muhammad Luthfi Ferdiansyah menambahkan.

Pencapaian ini membawa Prabumulih Field menerima penghargaan dari Production Summit yang diselenggarakan pada Bulan Februari 2025, dalam rangka meningkatkan sinergi, untuk pencapaian komitmen seluruh wilayah kerja PEP.

PEP Prabumulih merupakan bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatra Zona 4, Subholding Upstream Pertamina, dan di bawah koordinasi serta pengawasan dari SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). ***

Read also:  Transformasi Eceng Gondok: Inisiatif Hijau PLN UP Cirata untuk Lingkungan dan Ekonomi

TOP STORIES

MORE ARTICLES

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...

Pertamina Siap Impor Minyak Mentah dari AS, Tunggu Payung Regulasi Pemerintah

Ecobiz.asia — PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mengimpor minyak mentah dan LPG dari Amerika Serikat guna memperkuat pasokan kilang dalam negeri. Namun, rencana ini...