MORE ARTICLES

Sukses Hilirisasi, MIND ID Dukung Kontribusi Sektor Industri

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID telah menyelesaikan berbagai proyek hilirisasi mineral Indonesia. 

Perusahaan berharap pelaku usaha sektor industri manufaktur dapat menyerap produk bahan baku mineral dari Indonesia guna menciptakan nilai tambah ekonomi yang lebih optimal.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pemerintah saat ini konsisten mendorong hilirisasi dan berlanjut ke tahap industrialisasi. 

Erick mencontohkan, seperti halnya sinergi Emas antara ANTAM dan Freeport Indonesia dalam jual beli emas, yang mana Kementerian BUMN tengah mendorong kelanjutan kerja sama ini dengan pembentukan Bullion Bank di Indonesia.

Baca juga: Hilirisasi dan Industrialisasi Mineral Mampu Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Selain itu, Kementerian BUMN juga menjadi stakeholder yang proaktif dalam mendorong Grup MIND ID menjalankan hilirisasi nikel dan dapat berlanjut ke tahap pembentukan ekosistem EV Battery di Indonesia.

“Memang kita menyadari bahwa opsi terbaik untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% adalah dengan hilirisasi dan industrialisasi. Tentu kami terus mendorong agar hilirisasi dan industrialisasi terus menjadi blueprint dalam langkah strategis kami ke depan,” katanya saat hadir pada MINDialogue di Jakarta, Kamis (9/1/2025).

MINDialogue juga dihadiri Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, Ketua Komisi XII DPR Bambang Patijaya, Anggota Dewan Ekonomi Nasional Septian Hario Seto, serta Akademisi sekaligus Pengamat Kebijakan Publik Andrinof Chaniago.

Dari MIND ID, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso, Direktur Portofolio Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo, dan Dewan Komisaris serta Direksi Grup MIND ID.

Baca juga: Konferensi Hilir Migas, Peralihan BBM ke Energi Terbarukan Jadi Sorotan

Pada kesempatan tersebut, Erick pun mengapresiasi Grup MIND ID yang telah mampu menjalankan tugas hilirisasi dan tetap mampu membukukan kinerja perusahaan yang sangat baik.

“Kontribusi MIND ID ini melalui pajak, PNBP, dan dividen terus bertumbuh. Ini adalah equilibrium yang kita aplikasikan bersama, di mana korporasi sehat dan tugas dari negara tetap bisa dijalankan,” katanya.

Hendi Prio Santoso menyampaikan MIND ID bersama anggota, mulai dari PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk, terus konsisten menjalankan fungsinya sebagai pengelola cadangan mineral sekaligus penggerak hilirisasi mineral pertambangan di Indonesia.

Read also:  PLN Hadirkan Listrik Bersih SuperSUN di Pulau Satangnga, Warga Nikmati Terang Sepanjang Hari

Berbagai proyek yang telah dijalankan mulai dari hilirisasi timah, bauksit, nikel, tembaga, hingga batu bara. Melalui PT TIMAH, Indonesia sudah mampu memproduksi tin chemical dan tin solder, yang sangat berguna bagi industri elektronik.

Melalui SGAR Mempawah, Indonesia juga sudah mampu memproduksi aluminium dari bauksit yang berasal dari komoditas mineral dalam negeri. Selanjutnya, melalui ANTAM dan Vale Indonesia, konsisten menjalankan hilirisasi nikel di Pomala, Halmahera, dan Sorowako dengan smelter HPAL dan RKEF.

Melalui Freeport Indonesia, Indonesia juga telah mampu memproduksi konsentrat tembaga menjadi katoda tembaga, dan ke depan akan mampu memproduksi logam mulia dengan didirikannya Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik.

Baca juga: Hilirisasi Nikel, Indonesia Mau Jadi Pusat Produksi Baterai Hijau untuk Pengendalian Emisi Karbon

“Dengan proyek-proyek strategis ini, Grup MIND ID konsisten untuk meningkatkan nilai tambah mineral menjadi bahan baku yang nilai tambahnya lebih baik dari produk bahan mineral mentah,” katanya.

Lebih lanjut, Hendi menyampaikan Grup MIND ID berharap bahan baku yang diproduksi ini mampu diserap lebih optimal oleh industri manufaktur.

Dengan demikian, multiplier effect yang dihasilkan dari pengolahan mineral dan batu bara dapat lebih kuat, sehingga mampu memberikan dorongan kinerja ekonomi dan penyerapan tenaga kerja yang lebih baik.

“Kami menyatakan komitmen agar bisa memasok bahan baku mineral dari bumi Indonesia. Kami mengharapkan kolaborasi strategis pertambangan dan manufaktur, tentunya agar kita bisa mencapai Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...